Menyaksikan kasat mata cahaya surga di gua vertikal dengan hutan purba yang rapat didasarnya melalui sebuah lorong seraya dihiasi indahnya ornamen gua membuat setiap mata yang memandangnya tak ingin beranjak.Goa Jomblang adalah salah satu gua dari beratus-ratus kompleks yang berada di gua Gunungkidul dimana Goa Jomblang memiliki keindahan dan keunikan yang luar biasa. Goa Jomblang ini dijadikan sebagai tempat untuk pengambilan gambar Amazing Race of Amerika. Untuk memasuki Goa Jomblang memerlukan kemampuan dalam teknik tali tunggal, oleh sebab itu bagi yang berkehendak caving sebaiknya didampingi pemandu yang telah berpengalaman. Lintasan goa memiliki ragam ketinggian dari 40 sampai 80 meter. Pemandangan didepan mata pasti membuat Dolaners kagum ketika berada disana seraya menikmati tempat tersebut. Dolaners dapat menyaksikan perbukitan karst serta jati yang meranggas. Pada perut Goa Jomblang Dolaners juga akan menemukan hamparan dari pemandangan hutan nan hijau lagi subur. Beragam jenis lumut, semak, paku-pakuan sampai pohon besare tumbuh dengan rapatnya.
Tak berhenti di Goa Jomblang Gunung Kidul, masih ada terusan selanjutnya yaitu Luweng Grubug yang dimasuki melalui mulut goa berukuran besar. Lorong yang menghubungkan antara Jomblang dan Grubug ini berukuran 300 meter. Indahnya ornamen seperti stalaktit dan batu kristal menghiasi sepanjang kawasan lokasinya. Sungguh mengagumkan ketika Dolaners telah sampai ditempat tujuan Goa Jomblang karena dihadapan Dolaners akan terlihat sungai bawah tanah yang merupakan satu sistem dengan derasnya aliran kawasan Kalisuci. Terobosan sinar matahari dari Luweng Grubug dengan tinggi 90 meter membentuk sebuah tiang cahaya yang menyinari flowstone yang sungguh indah pada goa yang semula gelap gulita.
Tetesan air dari ketinggian turut pula dalam aksinya mempercantik pemandangan dan suasana khas Goa Jomblang Yogyakarta. Ketika Dolaners berada ditempat ini bisa dipastikan Dolaners tidak mampu berkata-kata menyaksikan keagungan ciptaan sang kuasa dengan megahnya alam raya tersebut. Beribu aura dan pancaran pesona dan takjub akan merasuki hati dan benak Dolaners ketika menyaksikan betapa indahnya tempat tersebut. Dolaners harus buktikan sendiri kesana karena wisata yang satu ini telah menanti kedatangan Dolaners.
Goa Jomblang yang dikenal juga dengan nama Luweng Jomblang ini menjadi alternatif yang menarik, terutama bagi wisatawan yang menggemari petualangan untuk menaklukkan alam. Karena keunikan tersebut, Gua Jomblang menjadi salah satu gua di kawasan perbukitan kapur pesisir selatan yang sangat diminati wisatawan.
Tempat wisata ini memang memiliki tantangan tersendiri, untuk memasuki Goa Jomblang Gunung Kidul, dibutuhkan peralatan khusus, dengan standar keamanan caving di gua vertikal, termasuk membutuhkan tali SRT (Single Rope Technique), dan harus didampingi oleh pemandu yang sudah berpengalaman. Namun wisatawan tidak perlu khawatir, banyak pemandu caving di Goa Jomblang yang siap menemani perjalanan Dolaners. Seluruh perlengkapan dan fasilitas caving sudah disediakan oleh rekan-rekan caver di wilayah tersebut. Dolaners harus berjalan kaki dari basecamp menuju bibir Goa Jomblang. Terdapat beberapa pilihan lintasan dengan ketinggian yang bervariasi, mulai dari 40 hingga 80 meter.
Di dasar Goa Jomblang terpampang pemandangan yang sangat mengagumkan. Berbeda jauh dengan pemadangan di atas yang sangat gersang, hanya terdapat pepohonan jati meranggas di perbukitan kapur. Di dalam perut Goa Jomblang Jogja, Dolaners akan menyaksikan pemandangan hutan yang subur, dengan vegetasi yang sangat bervariasi, mulai dari lumut, tumbuhan paku, semak, hingga pohon-pohon besar berusia ratusan tahun. Hutan di dalam perut Goa Jomblang dikenal juga sebagai hutan purba, dan seluruh vegetasi yang ada terus tumbuh dan berkembang biak. Di dasar Goa Jomblang, Dolaners akan menemukan sebuah mulut gua lagi, yang merupakan pintu masuk menuju lorong sepanjang 300 meter. Lorong tersebut menghubungkan Goa Jomblang dengan Luweng Grubung, yang memiliki diameter kurang lebih 5 meter dan kedalaman hingga 90 meter. Perjalanan menuju Luweng Grubung memang sangat mengesankan, di sepanjang lorong 300 meter Dolaners akan menyaksikan ornamen dinding yang terbentuk dari batuan kristal, stalaktit, dan stalakmit.
Semakin dalam menyusuri lorong tersebut, cahaya dari mulut Goa Jomblang Yogyakarta semakin sirna. Namun hal itu tetap tidak mengurangi keindahan ornamen dinding gua yang benar-benar memukau, meskipun dengan pencahayaan terbatas, praktis hanya menggunakan lampu senter, namun tetap menyajikan pesona karya alam yang luar biasa. Tak beberapa lama menyusuri lorong, pengunjung akan melihat seberkas cahaya terang di tengah-tengah kegelapan, dan terdengan aliran sungai bawah tanah di dasar Luweng Grubug. Semakin dekat dengan Luweng Grubug, Dolaners akan menemukan mahakarya alam yang sangat mengagumkan, begitu eksotis, semburat cahaya masuk melalui sebuah lubang setinggi 90 meter menyinari kedalaman Goa Jomblang Yogyakarta yang sangat gelap. Tak mengherankan jika masyarakat setempat menyebutnya sebagai cahaya surga. Tetesan air dari ketinggian lubang turut menghiasi keindahan pemandangan yang memang sangat menakjubkan.
Claim listing is the best way to manage and protect your business.