Bangunan unik dengan bentuk layaknya tumpeng yang berada di kota Yogyakarta menjadi saksi bisu penanda adanya sebuah sejarah dibalik sebuah museum monumen Yogya Kembali (monjali). Monumen tersebut dibangun sebagai lambang telah kembalinya pemerintahan Indonesia di Yogyakarta dan kembalinya Presiden Soekarno dan wakil Presiden Mohammad Hatta dari pengasingan pada tahun 1949.Monumen ini dibangun dengan bentuk tumpeng, sebenarnya bentuk tersebut menyerupai gunung. Ini sebagai pertanda kesuburan dan sebagai upaya pelestarian budaya nenek moyang. Penempatan museum Monumen Yogya Kembali (monjali) bukan tanpa maksud. Letak bangunannya terletak pada sumbu imajiner yang menghubungkan antara Merapi, keraton, Tugu, Panggung Krapyak, dan parangtritis. Titik imajiner tepatnya pada lantai tiga menumen tersebut, tepat berdirinya tiang bendera.
Selain bentuk monumen yang unik, penataan museum monumen Yogya Kembali (monjali) juga menarik. Terdapat empat jalan menuju bangunan utama yang dikelilingi kolam (jagang). Saat Dolaners memasuki museum monumen Yogya Kembali (monjali), yang pertama Dolaners jumpai adalah replika pesawat Cureng dan pesawat Guntai di dekat kanan kiri pintu masuk. Di dalam monumen Dolaners akan menjumpai banyak benda-benda bersejarah yang berhubungan dengan peristiwa serangan 1 Maret dan berbagai relief, patung Soekarno dan hatta, dan beberapa diorama. Pada lantai teratas adalah ruang hening dengan bentuk melingkar dan terdapat tiang bendera, ruang ini dikenal dengan nama Garbha Graha.
Ketika Dolaners ke museum monumen Yogya Kembali (monjali) pada malam hari maka suasan monjali berubah menjadi berwarna. Di sana banyak lampu lampion dengan berbagai bentuk. Berbeda dengan siang hari, wisata malam di monjali juga sangat menarik. Dolaners bisa menikmati berbagai wahana seperti sepeda dan kendaraan dengan hiasan lampu yang menarik. Berbagai lampion dengan bentuk dan warna yang indah mengelilingi monjali. Selain itu, ada juga wahana balon air besar yang dapat memuat dua atau tiga orang dan balon ini akan bergerak menggelinding di atas permukaan air. Di monjali juga terdapat berbagai arena permainan bagi anak-anak bahkan juga ada live music. Monjali di malam hari juga menawarkan wisata malam seru yang bernama Puri Hantu Indonesia, yaitu sebuah wahana untuk uji nyali Dolaners. Menarik bukan museum Monumen Yogya Kembali, baik siang ataupun malam hari bisa Dolaners jadikan tempat tujuan wisata yang mengasyikkan. Gunakan waktu berkunjung Dolaners selama di Jogja untuk ke monjali.
Di sekitar area kawasan Monumen Yogya Kembali ini juga terdapat beragam pedagang yang menjual oleh oleh khas Yogyakarta. Mulai dari makanan seperti bakpia, gethuk, beragam pakaian bernuansakan batik hingga beragam souvenir di jual disini. Jadi Bagi Dolaners yang ingin membawa oleh oleh untuk dibawa pulang ke rumah, tidak perlu khawatir binggung mencari dimana. Soal harga juga sangat ramah dikantong.
Jika Dolaners kurang puas menikmati macam kuliner di kawasan taman wisata Monumen Yogya Kembali ini tidak perlu khawatir, karena di dekat taman wisata ini banyak terdapat rumah makan maupun yang akan menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Joglo Melati Tradisional. Dijamin Dolaners tidak akan menyesal mam[pir ke tempat ini.
Claim listing is the best way to manage and protect your business.