Siapa bilang destinasi wisata yang mainstream tak menarik? Meskipun Niagara yang tetiba muncul di Jawa Timur ini emang lagi hits, hingga foto-fotonya betebaran di sosial media, tapi masih ada hal-hal seru lain yang bisa dieksplor. Tentu, bila Dolaners mau, karena gak bakalan mudah untuk jadi anti mainstream. Emang biasanya begitu, kan?
1. Air Terjun Tumpak Sewu, Antara Lumajang dan Malang
Air Terjun Tumpak Sewu, yang lebih hits sebagai Niagara-nya Jawa Timur, terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Warga dari kedua kabupaten ini sering menyebutnya Grojogan Sewu, Coban Grojogan Sewu, Coban Tumpak Sewu, atau Coban Sewu.
Lokasi air terjunnya sendiri secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang, tapi bisa diakses dengan mudah dari arah Kota Malang. Bila menggunakan kendaraan pribadi, perkiraan waktu tempuh dari Kota Malang sekitar 2 jam untuk jarak sekitar 66 kilometer. Dolaners akan melewati Kecamatan Bululawang, Kecamatan Dampit, Kecamatan Tirtomoyo, hingga tiba di Kecamatan Ampelgading. Sampai di Kecamatan Ampelgading, Dolaners bisa menyeberang ke Lumajang, sekitar 100 meter dari gapura perbatasan ada petunjuk arah ke Pos Panorama, dimana Dolaners bisa melihat panorama Air Terjun Tumpak Sewu dari wilayah Kabupaten Lumajang. View yang sama bisa dinikmati dari Dusun Jagalan, Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading
Lokasi Lumajang: Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang
Lokasi Malang: Dusun Jagalan, Desa Sidorenggo, Kecamatan, Kabupaten Malang
Jam Buka: 08.00 – 17.00 WIB
Harga
Tiket Masuk: Rp 10.000,-
Parkir Motor: Rp 5.000,-
Parkir Mobil: Rp 10.000,-
2. Keunikan Tipe Aliran Air Terjun Tumpak Sewu
Popularitas Air Terjun Tumpak Sewu sebagai Niagara Jawa Timur bukan tanpa sebab. Lebarnya aliran air terjun ini memang mengingatkan Dolaners pada Niagara Waterfall. Lokasi kedua air terjun ini juga sama-sama di perbatasan. Bedanya, Niagara berada di perbatasan negara, antara Amerika Serikat dan Kanada. Tapi bila ditilik dari debit airnya, memang beda jauh.
Meskipun aliran airnya tak sederas Niagara, Air Terjun Tumpak Sewu memiliki keunikannya tersendiri. Rata-rata air terjun di Kabupaten Malang bertipe plunge, yang airnya tidak bersentuhan dengan dinding atau tebing batu dibaliknya. Tetapi ada juga air terjun bertipe tiered seperti Coban Sumber Pitu Pujon, atau Air Terjun Tumpak Sewu ini. Tak heran, air terjun di kawasan perbatasan dua kabupaten ini menarik dan jadi hits.
3. Air Terjun Tumpak Sewu, Surganya Pemburu Landscape Photography
Setelah Dolaners memarkir kendaraan, perjalanan selanjutnya ditempuh dengan berjalan kaki menuju lokasi di mana Dolaners bisa melihat Air Terjun Tumpak Sewu dari atas. Bila cuaca sedang cerah, Gunung Semeru tampak di latar belakang air terjun ini.
Jajaran air yang jatuh di tebing tampak seakan tirai tipis tembus pandang, direngkuh oleh hijaunya hutan di sekitar. Panorama yang jelas menggoda bila Dolaners penggemar fotografi, khususnya bila mendalami landscape photography.
4. Jangan Lupakan Kegiatan Wajib Masa Kini, Selfie di Air Terjun Tumpak Sewu
Kurang tertarik sama fotografi? Atau tak ada kamera yang mendukung? Cukup melihat-lihat saja dan menyimpan lukisan alam yang menakjubkan ini dalam benak, yang bisa digali kapanpun Dolaners mau tanpa harus bongkar-bongkar hardisk.
Beda lagi cerita jika soal selfie atau swafoto. Sudah banyak ponsel yang dilengkapi dengan kamera canggih, dan Dolaners tetep bisa minta kawan atau wisatawan lain yang kebetulan dekat-dekat di lokasi jadi fotografer dadakan bila tak ada tongsis. Pastikan saja angle yang diambil pas karena air terjun yang jadi latar belakang berukuran cukup lebar.
5. Nyali Saja tak Cukup, Butuh Stamina Menyusuri Tebing menuju Air Terjun Tumpak Sewu
Tak cukup cuma berdiri melihat pemandangan Air Terjun Tumpak Sewu dari atas? Boleh kok, kalau mau turun. Tapi harus siap mental dan fisik, ya.
Medan yang harus dilalui untuk menuju area air terjun terhitung cukup sulit, baik dari arah Lumajang maupun Malang. Dolaners akan meniti tebing tanah, dengan bantuan tangga bambu yang tampak sama sekali tidak kokoh, hingga di beberapa tempat Dolaners hanya berpegangan pada tali. Dan doa. Setibanya di dasar jurang, Dolaners masih harus berjalan di aliran sungai melawan arus untuk mencapai area Air Terjun Tumpak Sewu.
6. Sudut Pandang yang Berbeda, Air Terjun Tumpak Sewu Tetap Tampak Luar Biasa
Setibanya di bagian bawah Air Terjun Tumpak Sewu, pemandangan yang tampak di depan mata sedikit berbeda. Dari angle ini, air terjun tampak begitu megah. Sebagai manusia, terasa kecilnya dibanding keindahan ciptaan Tuhan.
Dari dekat, Dolaners bisa melihat ada aliran air terjun yang bermula dari tengah tebing. Memang tak semua air menderas dari puncak, tapi baru bisa terlihat jelas bila dilihat langsung dari dekat tebing. Aliran airnya juga cukup ramah, Dolaners bisa memanjat naik dan menuruni gundukan tanah dan batu di bawah air terjun tanpa kuatir terhempas aliran air terjun yang biasanya deras. Eitts, jangan seneng dulu. Masih ada perjalanan balik melewati rute yang sama, dan perjalanan yang kedua ini bakal menanjak.
7. Menyusuri Sungai Glidih di Dasar Jurang Air Terjun Tumpak Sewu
Air Terjun Tumpak Sewu berada dalam aliran Sungai Glidih, yang berhulu di Gunung Semeru. Dalam perjalanan menuju ke area dasar Air Terjun Tumpak Sewu, Dolaners akan melalui sebagian aliran sungai ini.
Rute kembali ke tempat parkir kendaraan juga melalui aliran Sungai Glidih, meniti tebing yang sama saat turun tadi. Tapi bila Dolaners suka menjelajah, lanjutkan saja menyusuri Sungai Glidih menuju dua lokasi air terjun di kawasan Kabupaten Lumajang. Perhatikan waktu ya, Dolaners. Jika sudah menunjukkan sekitar pukul 3 sore, sebaiknya kembali ke lokasi parkir saja. Ingat, medannya cukup sulit, jadi akan lebih sulit bila ditempuh dalam keadaan remang-remang, apalagi gelap gulita.
8. Lanjutkan Menyeberang ke Lumajang, ke Goa Tetes
Jika masih ada waktu dan memutuskan untuk melanjutkan dolan, destinasi berikutnya sudah masuk di wilayah Kabupaten Lumajang. Lanjutkan saja menyusuri Sungai Glidih.
Sungai Glidih akan mengantarkan Dolaners hingga tiba di Goa Tetes. Masih sama-sama air terjun, tapi Goa Tetes sebenarnya lebih dikenal duluan sebagai destinasi wisata dibanding Air Terjun Tumpak Sewu.
Lokasi: Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang
Jam Buka: 07.25 – 16.00 WIB
9. Masih di Lumajang, Air Terjun Kapas Biru
Selain Goa Tetes, Dolaners bisa juga dolan ke Air Terjun Kapas Biru. Atau, sekaligus saja dolan ke kedua lokasi bila ada tenaga dan waktu.
Perlu diingat, medan yang ditempuh cukup berat, jadi sebaiknya perlengkapan dan perbekalan disiapkan sejak awal. Bagi Dolaners yang suka tantangan, it’s gonna be fun!
Lokasi: Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang
Jam Buka: 05.00 – 16.00 WIB
Siap melihat Air Terjun Tumpak Sewu? Asiknya, Dolaners bisa lihat dari spot yang telah disiapkan dengan nyaman, atau bisa turun ke tebing bila suka kegiatan fisik. Mau yang lebih seru, boleh lanjut ke lokasi lain di Lumajang.
1 Comment
Kemarin bru ke sini. Emang indah banget air terjunnya. Besok kapan² mau k sini lagi.