Destinasi

Ini 10 Alasan Kenapa Pantai Parangtritis Musti Masuk Destinasi Dolanmu

Pinterest LinkedIn Tumblr

Tahu gak, apa yang ngebosenin dari wisata mainstream? Semua orang udah cerita, semua orang udah ngelakuin. Rasanya gak ada yang menarik, kan? Sama seperti Pantai Parangtritis. Dari jaman old, sampai jaman now, nama Parangtritis seakan tak pernah redup dari perbincangan wisata di Yogyakarta. Tapi emang gak ada matinya sih, Dolaners. Yuk lihat dulu deh, kenapa destinasi yang mainstream banget ini tetep menarik.

1. Kisah-Kisah tentang Parangtritis

Nama Pantai Parangtritis tentu tak asing di telinga. Sekurang-kurangnya, pantai ini masuk dalam pilihan destinasi saat bertandang ke Yogyakarta meskipun pantai-pantai lain tak dihiraukan. Tapi apa Dolaners sudah pernah dengar legenda rakyat tentang Pantai Parangtritis?

Kisah-Kisah Parangtritis via bingah_inawati

Konon, nama Parangtritis berasal dari seorang pelarian Majapahit, Dipokusumo, yang bersemadi di kawasan pantai ini. Saat tengah bersemadi, Dipokusumo melihat tetesan air, yang disebut tumaritis dalam Bahasa Jawa, dari celah batu karang, atau parang dalam Bahasa Jawa. Begitulah asal nama parang dan tritis yang diyakini warga sekitar. Warga Yogyakarta juga meyakini garis imajiner yang terbentuk dari Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, dan Pantai Parangtritis. Selain itu, beredar pula keyakinan masyarakat tentang cerita Nyai Roro Kidul yang memiliki kerajaan Laut Selatan dengan Pantai Parangtritis sebagai pintu gerbangnya. Karena Ratu ini suka warna hijau, Dolaners dihimbau untuk tidak mengenakan baju berwarna hijau saat dolan ke Pantai Parangtritis. Itulah sebagian dari legenda rakyat di Parangtritis, cerita yang disampaikan dari mulut ke mulut, turun temurun, yang akhirnya berfungsi menjaga keselarasan kehidupan warga dengan alam sekitarnya.

 

2. Basics 101, Fakta tentang Parangtritis

Trus kalau Dolaners dolan ke Pantai Parangtritis pakai baju hijau, apa ya bakal diculik Nyai Roro Kidul? Penculikannya tanpa minta tebusan loh, Dolaners.

Fakta tentang Parangtritis via irnads

Faktanya, 700 meter dari bibir pantai, ada palung yang jumlahnya senantiasa berubah-ubah. Palung lepas pantai ini dipengaruhi oleh pergeseran lempeng benua, jadi jumlahnya terus-menerus berubah, bisa 4 disuatu saat, bisa 15 diwaktu lain. Palung-palung ini membentuk akumulasi gelombang dan arus balik di bawah permukaan laut yang berkecepatan sekurang-kurangnya 80 km/jam. Bila sampai ada pengunjung pantai yang terseret arus bawah laut ini, tim SAR tentu mengalami kesulitan menolong ataupun menemukan. Lebih sulit lagi bila pakaian yang dikenakan berwarna hijau, karena akan tersamar dengan warna air laut yang kehijauan. Nah, sudah jelas kan, kenapa sebaiknya berhati-hati saat main air di Pantai Parangtritis dan menghindari pakai baju hijau?

 

3. Menikmati Syahdunya Senja

Jadi, setelah menempuh perjalanan jauh, ngapain aja di Pantai Parangtritis, kalau tak boleh main air laut? Banyak yang bisa dilakukan di sini kok, Dolaners.

Sunset di Parangtritis via gunturprasetyaa

Yang pasti, jangan sampai ketinggalan kamera. Kalaupun Dolaners mau bengong saja, tunggu sampai sore dan senja tiba. Saat inilah Pantai Parangtritis menyajikan panorama alam pantai yang sulit dicari tandingannya. Semburat warna senja yang sendu menjadikan Parangtritis lokasi paling romantis untuk dinikmati bersama pasangan.

4. Megahnya Alam dengan Paralayang

Jomblo? Ya… sabar aja. Eh, enggak kok. Main paralayang aja, yuk? Keep your life interesting, biarpun tanpa tambatan hati.

Paralayang Parangtritis via iwanwahyudi_83

Adalah Watu Gupit atau Parangndog, terletak di sebelah timur Pantai Parangtritis, yang menjadi titik awal wisata paralayang ataupun gantole. View-nya jelas keren banget, selama Dolaners tak masalah dengan ketinggian. Bahkan dari kedua bukit ini, Dolaners bisa menikmati pemandangan sunset dengan latar seluruh area pantai. Keren. Pakai banget.

 

5. Mengenang Masa Kecil dengan Layang-Layang

Kalau malas jauh-jauh dari area pantai, Dolaners bisa main layang-layang saja. Iya, layang-layang yang pernah begitu akrab dimasa kecil.

Layang-Layang di Parangtritis via jogja_alvaro

Atau masa kecil Dolaners cuma main game layang-layang? Ohhoo! Kini saatnya main layang-layang beneran. Gak bisa? Jangan kuatir. Gak ada ceritanya layang-layang gagal di Parangtritis. Angin pantainya super kenceng!

 

6. Seru-Seruan ala Off Road Naik ATV

Atau, cobain main ATV, all terrain vehicle, yang disewakan di area Pantai Parangtritis. Boleh gaya-gaya sok off-roader, gitu.

ATV di Parangtritis via fauzan_photoworks

Kegiatan di pantai yang satu ini cukup seru, sekaligus santai. Tak terlalu menguras adrenalin, tapi masih tetep asik. Lumayan, kan?

Harga Sewa ATV: Rp. 50.000 – Rp 100.000,- per 30 menit

7. Klasik dengan Bendi

Sebaliknya, kalau Dolaners suka hal-hal yang berbau klasik, coba naik bendi. Bukan kereta kuda sih, sebenarnya.

Kereta Kuda di Parangtritis via trikimohamed86

Beda dikit antara bendi sama kereta kuda, atau dokar, atau delman, atau andong. Wah, banyak juga namanya ya, Dolaners. Kereta-kereta tradisional ini sama-sama ditarik kuda, tapi bendi pakai roda yang diameternya lebih kecil, bahkan biasanya pakai ban bekas motor. Bendi muat cuma untuk dua atau tiga orang saja, dengan sais yg duduk di samping. Uniknya, di Yogyakarta, Dolaners cuma bisa naik bendi di Parangtritis. Emang cuma ada di sini aja.

Harga Sewa Bendi: Rp. 20.000,- per satu kali putaran

 

8. Kuliner Pantai, Sederhana Namun tak Terlupakan

Mager, alias males gerak? Sayang sih sebenarnya, udah sampai Parangtritis tapi males ngapa-ngapain. But it’s okay.

Menikmati Kuliner Parangtritis via killabee_khairul_fadhli

Makan jagung bakar aja! Jajanan ringan ini banyak dijumpai di area Pantai Parangtritis. Pas habis dibakar, masih anget-anget, sikat tandas sambil duduk santai menikmati angin pantai. Woo… enaaakk! Tak terasa, Dolaners bisa habis beberapa jagung bakar sekaligus. Kenyang, deh.

 

9. Menuju Parangtritis

Mau seru, atau mau santai, semua bisa dilakukan di Parangtritis. Jadi, sekarang saatnya bikin itinerary dolan ke pantai di daerah Bantul ini.

Menuju Parangtritis via setyaraden

Dibanding destinasi pantai yang lain di Yogyakarta, Pantai Parangtritis lebih mudah dijangkau. Bahkan petunjuk arah menuju lokasi pantai sudah tampak sejak di kawasan Malioboro. Dalam durasi satu jam, Dolaners sudah tiba di Pantai Parangtritis. Kalau naik angkutan umum, Dolaners bisa naik jurusan Giwangan – Pantai Parangtritis. Mudah, bukan?

Lokasi: Jl. Parangtritis Km. 28, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Jam Buka: 24 jam
Harga Tiket Masuk: Rp 5.000,-

10. Touring Motor ke Parangtritis

Atau, kalau Dolaners hobi touring rame-rame dengan kawan-kawan komunitas motor, boleh kerahkan pasukan ini ke Parangtritis. Gak cuma Dolaners kok, yang touring ke Parangtritis.

Touring ke Parangtritis via agung_w.e

Fasilitas Pantai Parangtritis cukup lengkap. lahan parkirnya luas, dan kamar mandi umum juga tersedia. Jika hendak bermalam, Dolaners tinggal pilih penginapan atau hotel di sekitar pantai yang sesuai budget. Warung hingga kafe di kawasan Parangtritis juga tinggal pilih. Bahkan dengan perbekalan secukupnya, Dolaners sudah bisa menikmati touring dan dolan di Pantai Parangtritis.

Harga
Masuk Motor: Rp. 1.000,-
Masuk Mobil: Rp. 5.000,-
Parkir Motor: Rp. 2.000,-
Parkir Mobil: Rp. 5.000,-

 

Pantai yang memanjang sejauh 5 km ini memang memiliki panorama yang menarik bagi wisatawan. Area alami perpaduan antara bentangan karst atau kapur dengan pantai vulkanik purba memang terhitung langka, dan beruntungnya Dolaners bisa menikmatinya di Pantai Parangtritis. Kalau mau lebih seru, lanjutkan dolan ke gumuk pasir di Pantai Parangkusumo. Lokasinya sedikit ke arah barat dari Parangtritis, dan Dolaners bisa main selancar pasir atau sand boarding di Gumuk Parangkusumo. Fenomena gumuk pasir atau sand dunes ini juga terhitung langka di dunia, dan salah satunya berada tak jauh dari Pantai Parangtritis. So, go and arrange your itinerary!

Write A Comment

Pin It