Sudah bosan sama destinasi wisata yang mainstream? Bosan sama yang itu-itu aja? Pingin menjelajah lokasi baru, tapi tak sejauh hiking ke gunung? Coba ke wilayah Kabupaten Malang yuk, Dolaners. Ada Kedung Darmo di Malang, sebuah lokasi alami yang masih belum terjamah banyak orang, yang menawarkan tantangan tracking sekaligus keindahan dan ketenangan alam Malang.
1. Kedung Malang, Pesona Air Terjun Bertingkat
Banyak yang menyebut keindahan Kedung Darmo sebagai surga di Malang. Karenanya, belakangan ini Kedung Darmo juga dikenal dengan nama Kedung Malang. Kalau nama Darmo yang melekat dengan kedung ini, konon berasal dari nawa salah seorang warga yang mengairi sawahnya dengan air kedung. Sebenarnya terlalu sederhana bila menyebut lukisan alam ini dengan nama kedung, istilah dalam Bahasa Jawa untuk kolam yang dalam, karena struktur tanahnya yang bertingkat sehingga membentuk aliran air terjun pada ketinggian yang berbeda.
Ketinggian air terjunnya tak seberapa sih, apalagi bila dibandingkan dengan air terjun beneran di wilayah Malang, yang rata-rata cukup tinggi. Tapi karena air terjun ini bertingkat mengikuti kontur tanah, hasilnya berupa pemandangan eksotis irisan putih kebiruan berundak pada bebatuan kapur di tengah hijaunya hutan yang lebat. Bila dilihat dari atas, ciptaan Tuhan yang sempurna ini bisa membuat Dolaners kehilangan kata-kata.
2. Eksotisnya Kolam Berlian Tosca
Daya tarik area ini memang bukan pada air terjunnya, meskipun air terjun bertingkat terbilang langka dan unik. Bahkan mungkin, susunan air terjun di Kedung Darmo ini akan mengingatkan Dolaners pada Coban Tundo yang juga ada di wilayah Kabupaten Malang. Tapi memang yang lebih menarik di Kedung Darmo ialah kolam-kolam berair jernih yang terbentuk dari masing-masing aliran air terjunnya.
Dan tak cuma jernih, Dolaners. Kolam-kolam ini berwarna hijau tosca! Eksotis banget, deh. Sampai-sampai, ada juga orang yang menyebutnya kolam berlian tosca karena kerlip bias cahaya matahari pada airnya. Nah, saking rancunya nama yang disematkan pada pahatan alam Sang Pencipta ini, baiknya kembali saja pada awalnya, sebut saja namanya bunga. Eh, bukan. Kedung Darmo, Dolaners.
3. Sungai, Sumber Kehidupan yang Melahirkan Air Terjun dan Kedung Darmo
Kerancuan tak sebatas pada nama, ternyata. Duh, rumit juga, ya. Topografi bertingkat area kolam dan air terjun ini sebenarnya berada dalam satu aliran sungai. Tapi bila sekilas dilihat dari bukit, saat Dolaners masih dalam perjalanan menuju lokasi, aliran sungai ini tampak seolah-olah bercabang dua. Nah, tambah rumit gak, tuh?
Yang jelas, aliran sungai ini tak hanya membawa air terjun berundak dan kedung yang eksotis, namun juga menjadi sumber air bersih bagi warga desa. Bila diperhatikan, sepanjang tracking menuju Kedung Darmo, Dolaners akan melihat pipa-pipa air yang mengalirkan air kedung ke rumah-rumah warga. Ini berarti, saat berada di area Kedung Darmo, sebaiknya Dolaners berhati-hati jangan sampai mengotori air bersih yang nantinya digunakan untuk keperluan rumah tangga warga sekitar, ya.
4. Uniknya Air Terjun Kedung Darmo
Jadi ngapain aja nih, supaya air kolamnya tetap terjaga bersih? Tentunya, bisa selfie, dong. Buktikan pencapaian perjalanan Dolaners yang tak mudah menuju Kedung Darmo. Jadikan air terjun Kedung Darmo sebagai latar belakang selfie yang ciamik.
Air terjunnya memang tak terlalu tinggi, tapi ini berarti Dolaners bisa mendekat maksimal dan dapet spot selfie yang keren, kan? Hati-hati saja dengan bebatuan yang agak licin, jangan sampai tergelincir jatuh ke kolam, apalagi bila tak bisa berenang, karena Kedung Darmo ini sangat dalam.
5. Berenang, Bersantai, Apapun yang Dolaners Suka di Kedung Darmo
Kedalaman Kedung Darmo berkisar antara 20 hingga 40 meter. Bukan ukuran yang sepele bahkan buat Dolaners yang mahir berenang. Boleh-boleh saja berenang, tapi usahakan untuk tetap berada di tepi kolam. Pasalnya, bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan, Dolaners akan kesulitan mendapat pertolongan. Lokasi Kedung Darmo berada di tengah belantara, dengan medan yang tak mudah, dan jauh dari pemukiman warga. Nah, butuh alasan apa lagi untuk berhati-hati, Dolaners?
Bila Dolaners siap dengan perlengkapan ekstra, seperti pelampung, tentu bisa bersantai dengan lebih leluasa di Kedung Darmo. Cuma emang kudu sanggup mengangkutnya dalam tracking di medan yang tak mudah ya, Dolaners.
6. Menikmati Pemandangan dalam Ketenangan Kedung Darmo
Dan bila kebetulan tak bawa apa-apa, bahkan baju ganti untuk berenang, Dolaners masih bisa bersantai menikmati keheningan suasana Kedung Darmo. Mendengar gemericik air yang mengalir diselingi suara serangga alam, dengan pemandangan hijau sejauh mata memandang, dan angin yang menyapa lembut.
Sekedar membasahi kaki merasakan segarnya air Kedung Darmo, tentunya lumayan mengikis lelah tracking di perjalanan. Tapi beneran deh, meskipun Dolaners kelupaan bawa kamera, berdiam diri sejenak di Kedung Darmo dan menyerap keheningannya akan jadi momen yang self-rewarding banget.
7. Jangan Cuma Bersusah Payah Meniti Medan, Sempatkan Menikmati Asrinya Suasana Pedesaan
Emangnya sesusah apa sih, perjalanan ke Kedung Darmo? Sebenarnya tak bisa dibilang mudah-mudah banget karena Kedung Darmo ini bukan destinasi wisata yang sudah dikelola dan terbuka untuk wisatawan. Tapi bila Dolaners suka bertualang, mencoba hal-hal baru, dan sanggup menikmati setiap keadaan, perjalanan ke Kedung Darmo akan jadi menyenangkan.
Dari Kota Malang, Dolaners menuju ke arah selatan kota, ke Bululawang. Banyak petunjuk arah di sepanjang jalan, Dolaners pasti bisa menemukan benang merahnya. Sampai di wilayah Bululawang, Dolaners lanjutkan menuju ke arah selatan, ke Gondanglengi, terus ke arah Wonokerto Bantur. Dolaners akan melewati pasar Bantur, SMPN 1 Bantur, kemudian belok kiri ke arah Wonorejo di pertigaan setelahnya. Lewati GKJW Wonorejo, lurus terus lewati Dusun Baran, lanjutkan terus sampai jalan aspal habis. Karena belum ada papan penunjuk arah menuju Kedung Darmo, jangan ragu bertanya pada warga. Bila sudah sampai di pemukiman terdekat dengan lokasi, titipkan kendaraan di halaman rumah warga, kemudian lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Dari sinilah tracking di medan rimba dimulai. Dolaners akan melalui jalan setapak yang bisa dilewati satu orang saja, jalan yang biasa dilewati warga untuk mencari rumput bagi ternak piaraan atau untuk ke sawah dan ladang. Setibanya di puncak bukit, sempatkan sejenak melihat Kedung Darmo yang eksotis dari atas sebelum Dolaners menuruni tebing. Jalan setapak tanah ini akan lebih sulit dilalui saat musim hujan karena jadi licin dan berlumpur. Jadi, tertarikkah dolan ke Kedung Darmo, Dolaners?
Bila tak biasa dengan tracking lintas alam begini, jangan ragu membuat persiapan yang matang. Mulai dari perbekalan makanan dan minuman, karena tak ada warung atau penjaja makanan minuman di sekitar Kedung Darmo, hingga pakaian dan alas kaki yang mendukung tantangan medan. Kalau semua beres, dolan ke Kedung Darmo di wilayah Kabupaten Malang ini akan jadi kegiatan seru. Tetap berhati-hati ya, Dolaners!
Lokasi: Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang