Makassar merupakan sebuah kota yang menyimpan potensi pariwisata yang beragam. Tak banyak yang tahu bahwa kota ini juga memiliki banyak pulau indah yang belum terjamah oleh tangan manusia alias masih sangat alami. Tak hanya itu di Makassar juga terdapat beragam bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu kejamnya masa penjajahan. Ada pula sebuah kerajaan yang unik di sini. Mau tau apa aja yang unik unik di Makassar? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
1. Bingung mau ngajak pacar kamu satnight dimana? Udah ajakin ke Pantai Losari aja, makan berdua di pinggir pantai sambil lihat sunset, ah…… dijamin pacar kamu bakal bilang “Kamu so sweet bgt si yang”
Pantai losari bisa dikatakan merupakan sebagai icon wisata di Makassar. Pantai yang terkenal dengan sejuta kulinernya ini memang menjadi tempat favorite untuk menghabiskan waktu santai. Waktu yang tepat untuk Dolaners berkunjung ke Pantai Losari ini adalah sejak pukul 3 sore hingga 9 malam. Disini Dolaners bisa kumpul-kumpul sambil menunggu dan menikmati keindahan matahari tenggelam Pantai Losari, kemudian berlanjut menikmati kuliner hidangan laut yang enak dan murah. Selain dapat menikmati keindahan pantai, tentu saja tak lupa untuk mengabadikan moment. Berfoto dengan pemandangan sunset yang indah seakan menjadi hal wajib bagi Dolaners yang datang ke Pantai Losari ini. Dolaners juga dapat menikmati fasilitas internet di sepanjang Pantai Losari. Ini merupakan salah satu keunikan dari Pantai Losari, sebuah pantai yang mempunyai fasilitas hotspot internet gratis.
2. Bosen sama Pantai Losari yang gitu gitu aja, kini saatnya kamu beralih ke Pantai Akkarena
Siapa bilang Makassar hanya punya sebuah pantai bernama Losari saja? Tentu saja hal tersebut salah besar. Selain Pantai Losari, kota Makassar juga masih mempunyai banyak pantai lainnya. Salah satunya adalah Pantai Akkarena. Pantai ini bisa dilibalang adalah pantai yang unik, hal ini karena pasir pantainya yang berwarna hitam mempesona. Beragam kegiatan bisa Dolaners lakukan disini seperti bermain, berolah raga atau hanya sekedar santai menikmati pemandangan. Ragam aktifitas olah raga air juga bisa Dolaners lakukan, seperti bermain banana boat, jet sky, sampai dengan permainan yang memacu adrenalin yaitu ATV disamping menikmati angin sepoi-sepoi serta keindahan pantai Akkarena. Pantai Akkareana juga dilengkapi dengan berbagai arena bermain untuk anak-anak seperti jungkat-jungkit, ayunan maupun papan luncur. Pantai Akkarena merupakan tempat wisata yang lengkap, nyaman dan aman.
3. Tak hanya punya pasar terapung saja, Indonesia juga punya Masjid Terapung loh!
Lagi lagi Pantai Losari, tak hanya menyuguhkan pemandangan sunset yang menawan hati, namun pantai yang istimewa satu ini juga menghadirkan sebuah masjid yang sangat unik. Masjid Terapung disebutnya. Nama asli dari Masjid ini sebenarnya adalah Masjid Amirul Mukminin, lebih dikenal dengan nama Masjid Terapung karena memang lokasinya berada di sebelah timur laut daripada Pantai Losari. Masjid yang di sebut sebut sebagai masjid terapung pertama yang ada di Indonesia ini mampu menampung kurang lebih 500 jamaah salam satu waktu sekaligus. Selain keunikannya yang ‘terapung’, akan keistimewaan lain yang dihadirkan Masjid Amirul Mukminin ini. Keunikan masjid berlantai tiga berdiameter 45 meter ini adalah adanya dua kubah berdiameter 9 meter yang terletak di bawahnya. Sehingga hal ini menjadikan setiap Dolaners yang datang dapat sekaligus bersantai dan beristirahat dengan ditemani hembusan angin Pantai Losari.
4. Pegunungan Karst Makassar, pegunungan Karst terbesar ke-2 di dunia
Karst merupakan gugusan tebing Cadas yang terbentuk oleh erosi bawah tanah batuan seperti Batu Kapur dan Marmer yang larut dalam air. Kawasan Pegunungan Karst Makassar ini juga dikenal sebagai Hutan Batu terbesar dan terindah kedua di Dunia setelah Karst di Yunnan, Cina. Kawasan Karst Maros sendiri terbentuk oleh batuan gamping sejak ribuan tahun yang lalu membentang di wilayah kabupaten Maros dan kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dengan luas sekitar kurang lebih 40 ribu hektar. Keunikan karst Maros-Pangkep terletak pada bentuknya yang seperti menara dan benteng batu yang berdiri sendiri maupun berkelompok membentuk gugusan pegunungan batu gamping yang menjulang tinggi dengan berbagai macam bentuk yang unik, ada sebuah menara batu yang jika dilihat dari titik yang pas akan membentuk siluet wajah. Selain menikmati indah tebing batu, Dolaners juga dapat menjelajahi Gua-gua disekitar karst dengan bantuan pemandu setempat, tentunya dengan peralatan dan pakaian yang sesuai dengan wisata jelajah Gua.
5. Yukk belajar sejarah di Museum Kota Makassar
Sekitar 500 meter dari pusat Kota Makassar, tepatnya di Jalan Balaikota, terdapat museum yang mengoleksi berbagai benda bersejarah dari Kota Makassar. Gaya bangunan art deco langsung terasa sejak memasuki kawasan museum. Bangunan didominasi oleh warna putih, sedangkan atapnya berwarna merah marun. Museum Kota Makassar terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berisi berbagai lukisan klasik peninggalan Belanda. Terdapat pula peta benteng Makassar. Menaiki tangga yang terbuat dari kayu Dolaners akan tiba di lantai dua museum. Sama seperti di lantai satu, koleksi di lantai dua juga didominasi foto-foto dokumentasi. Koleksi lain yang ada di lantai ini adalah sebuah meja yang pernah digunakan oleh Walikota Ujung Pandang. Selain itu, juga terdapat berbagai lambang kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.
6. Mengenang jasa mantan RI-1 di Monumen Mandala
Monumen Mandala merupakan sebuah tugu yang dibangun untuk mengenang jasa perjuangan para pahlawan dalam pembebaskan Irian Barat dari tangan para penjajah sekaligus hadiah atas jasa mantan Presiden Indonesia yang ke-2 yaitu Soeharto. Monumen Mandala merupakan menara yang menjulang setinggi 75 meter di pusat Kota Makassar dan terdiri dari 4 lantai, di lantai 1 terdapat diorama relief dan replika pakaian dan perjuangan masyarakat Sulawesi Selatan pada abad XVII. Sedangkan di lantai 2 terdapat diaroma dan relief yang menceritakan tentang perjuangan pembebasan Irian Barat. Di lantai 3 Dolaners bisa melihat replika ruang kerja Panglima Mandala, lengkap dengan peta Irian Barat, foto-foto persiapan pemberangkatan pasukan, tanda jabatan dan pakaian yang dipergunakan pada saat operasi Mandala. Memasuki lantai 4 adalah ruang pandang di mana Dolaners dapat melihat suasana kota Makassar dari ketinggian. Ruang ini berada di ujung menara dengan ketinggian sekitar 73-75 meter dari permukaan tanah. Pada dinding luar monumen direalisir kobaran api yang melambangkan gelora semangat untuk membebaskan Irian Barat, sedangkan di dalam tubuh monumen ini terdapat relief yang menceritakan sejarah perjuangan pembebasan Irian Barat.
7. Benteng megah dengan view pesisir pantai, Benteng Fort Rotterdam
Sebuah benteng bernama Unjung Pandang yang kini lebih dikenal dengan nama Benteng Fort Rotterdam merupakan sebuah banguaan bersejarah peninggalan pada zaman kerajaan Gowa. Bangunan bersejarah ini kini dibuka secara umum, sehingga bebas Dolaners kunjungi. Salah satu kegiatan yang populer dari benteng ini adalah ketika Dolaners berkunjung di sore hari saat senja. Pada saat itu, matahari akan mulai memancarkan sinar orange yang indah dan cantik. Benteng pun akan terlihat lebih menawan dan lebih eksotis. Hawanya juga tentu lebih sejuk. Jika sore berkesempatan ke sekitar benteng ini, pastikan Dolaners mampir untuk berkunjung. Selain bisa jalan-jalan dan menikmati bangunan tua benteng ini, Dolaners juga bisa mengunjungi museum yang ada di dalamnya. Museum di Benteng Fort Rotterdam ini dinamakan Museum La Galigo. Museum ini merupakan museum yang berisi aneka peninggalan manusia dari zaman dahulu kala. Berbagai artefak dan pengetahuan tentang asal usul manusia bisa Dolaners pelajari di dalam museum ini.
8. Berlibur ke Kawasan Malino Highland yang punya atmosfir menyerupai New Zealand
Malino Higland merupakan sebuah tempat dimana sudah tidak diragukan lagi keindahannya. Salah satu yang terkenal adalah wisat kebun tehnya, disini Dolaners bisa berjalan-jalan di areal kebun teh, ketika sampai di bagian puncaknya Dolaners akan menemukan sebuah cafe bernuansa arsitektur jepang dengan menyediakan suguhan teh terbaik dari alam. Segala fasilitas serba eksklusif dan bergaya Jepang. Malino Higland juga menawarkan beberapa permainan aktifitas di luar ruangan antara lain paralayang, menunggang kuda, bungee jumping, trampolines, cross country running, bersepeda, kegiatan festival layang-layang, jalur tracking, tempat outbond, taman satwa, serta disiapkan teropong untuk melihat benda-benda angkasa. Tidak jauh dari lokasi Malino Highland, Dolaners dapat menikmati dua air terjun. Untuk sampai ke air terjun tersebut Dolaners hanya perlu berjalan kaki sekitar 600 – 800 meter. Sepanjang perjalanan menuju air terjun, Dolaners kembali disuguhi pemandangan alam yang hijau nan elok menawan.
9. Selamat datang di Kerajaan Kupu-kupu Bantimurung
Bantimurung merupakan sebuah taman nasional yang terletak di kabupaten Maros, berjarak sekitar 42 km dari kota Makassar, Sulawesi Selatan. Taman Nasional ini sebenarnya memiliki nama lengkap Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Taman Nasional ini menyimpan ragam wisata seperti air terjun dan beberapa goa. Namun yang paling terkenal adalah objek wisata Kupu kupunya. Ya, di kawasan Taman Nasional Bantimurung ini memang menjadi habibat bagi hewan cantik tersebut. Keanekaragaman jenis dan populasi kupu-kupu yang melimpah menjadi satu di kawasan hingga, hingga terdapat lebih kurang 100 spesies kupu kupu. Hal ini tak heran jika Taman Nasional Bantimurung disebut sebagai Kerajaan Kupu kupu. Setiap Dolaners yang datang kesini pasti akan disambut oleh rimbunan kupu-kupu berwarna-warni yang beterbangan.
10. Hunting foto di Chinatown seru kalik ya, pasti bakal berasa kek ada di negeri tirai bambu beneran
Setelah puas menikmati Pantai dan bangunan bersejarah kolonial Belanda, tak ada salahnya jika Dolaners berkunjung ke kawasan Chinatown (perkampungan Cina) yang letaknya di seputaran jalan Ahmad Yani, tepatnya di kawasan Jln. Irian, Nusantara, Makassar. Letak dari Chinatown ini tak jauh dari Benteng Rotterdam dan Pantai Losari. Chinatown sendiri merupakan kota tua di masa dinasti ming, dimana sekitar abad ke-16 mereka berkunjung ke pesisir pantai selatan di seputaran Benteng Rotterdam untuk berdagang. Di Chinatown terdapat bangunan tua peninggalan cina, yang kini jadi Akademi perpajakan di seputaran jalan Lembeh. Disana juga terdapat klenteng Ibu Agung Bahari yang sudah dibangun kembali meski sempat dibakar karena kerusuhan etnis. Karena keunikan dan keindahannya, kawasan Chinatown ini juga sering dijadikan sebagai lokasi pengambilan foto oleh para fotografer ternama.
11. Buat kamu yang lagi berstatus ‘pengantin baru’ , kini saatnya kamu berbulan madu ke Pulau Lae-lae Kecil (Gusung Tallang), dijamin balik dari bulan madu bakal tambah romantis
Pulau lae-lae kecil atau yang biasa disebut “gussung tallang “ merupakan sebuah pulau yang berjarak 1. 6 km dari daratan dan dapat diakses hanya dalam waktu 5 menit menggunakan speed boad dari dermaga popsa makassar. Dengan hanya membeli karcis penyebrangan seharga 15 ribu PP, Dolaners sudah dapat menikmati keindahan pulau berpasir putih ini. Awal terbentukya pulau ini, masih tandus dan tidak berpenghuni. Namun lama kelamaan seiring melejitnya nama Pulau Lae Lae ini, fasilitas dan daran pun semain diperbarui. Kini di kawasan Pulau ini sudah tersedia banyak gazebo gazebo untuk tempat bersantai bagi setiap Dolaners yang datang. Berbagai aktifitas dapat di lakukan di Pulau Gussung Tallang ini, mulai dari sekedar berenang, snorkeling atau bahkan diving. Hamparan alam bawah lautnya sangat indah karena masih asri dan banyak terdapat tumbuhan laut beserta beragam jenis ikan hias cantik.
12. Mau belajar tentang Makassar? Mari datang ke Museum La Galigo
Museum La Galigo terletak di kawasan Ujung Pandang, Makassar, atau tepatnya berada di dalam Kompleks Benteng Ujung Pandang atau dikenal dengan sebutan Fort Rotterdam. Museum ini tidak jauh dari Pantai Losari yang begitu terkenal bagi pelancong. Seperti layaknya museum yang ada di Indonesia, Museum La Galigo memiliki sejumlah ruangan untuk memamerkan koleksi yang dipunyainya. Semua koleksi tersebut dipamerkan di Gedung D dan M, yang merupakan bagian dari bangunan Fort Rotterdam. Di gedung D merupakan ruang pameran yang bertemakan “Simbol Kekuasaan dan Kekuatan”. Ruang pameran di Gedung D ini terdiri atas 2 lantai, di mana lantai 1 menyajikan koleksi yang difokuskan pada tinggalan budaya yang terkait dengan jejak kerajaan-kerajaan yang pernah memiliki kekuasaan dan kekuatan di wilayah Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk lantai 2 diperuntukkan ruangan pameran temporer Museum La Galigo. Dan gedung M yang memiliki ruang pameran kebudayaan serta pertumbuhan dan adat istiadat masyarakat Sulawesi Selatan.
13. Kamu ngaku anak kekian? Udah pernah coba ke Cafe London belum?
Sapa bilang cafe yang gaul gaul cuman ada di kota kota besar. Di Makassar juga ada tau. Sebuah cafe bernuansa Eropa kental bernama Cafe London merupakan sebuah tempat makan yang sedang hits di kalangan para Dolaners, terutama kalian yang ngaku anak kekinian. Cafe London ini hadir dengan nuansa Eropa yang kental, terdapat beberapa sudut ruangan yang detilnya ditata sangat menarik seperti ruang telephone merah khas Inggris, Lukisan Menara Eifell, serta perapian lengkap dengah sofa bercorak bendera Inggris. Setiap Dolaners yang datang ke London Cafe ini tak akan pernah melewatkan berfoto di setiap sudut ruangan, bahkan ada juga yang sempat memesan tempat ini khusus buat foto pre wedding. Tak hanya interior, ragam menu yang dihadirkan pun cukup manrik, seperti Tira I Miss you Baby (Tiramisu), Beatifull Your Black Skin Karen! (Blackcurrent), Sunshine Paris.
14. Princess mau pergi ke Khayangan dulu ya….
Mendengar kata Khanyang, pastilah yang terbersit di pikiran Dolaners adalah tempat yang indah yang istimewa yang hanya ada di negeri dongeng. Namun jangan salah, di Makassar ada loh tempat yang seperti itu. Pulau kecil ini sangat terkenal akan panorama pemandangan alam yang begitu indah dan hamparan pantai pasir putih bersih membentang disepanjang pantai pulau Khayangan. Terdapat juga pemandangan bebatuan karang yang nampak jelas terlihat disebabkan karena begitu jernihnya air laut di sekitar pulau khayangan ini. pulau khayangan ini sebelumnya bernama Meraux atau Marrouw. Pulau ini dikelola sebagai resort serta menjadi tempat favorit untuk liburan sejak thn 1964. Pulau Khayangan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang berstandar internasional mulai dari fasilitas penginapan, restoran, gedung serba guna, sarana olah raga air, anjungan memancing dan permainan anak-anak. Di bagian lain terdapat beberapa buah aquarium yang didalamnya terdapat beraneka ragam jenis ikan hias air laut.
