Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia terkenal kaya akan keaneka ragamannya, tak hanya sebatas potensi wisatanya saja, namun juga sejarah dan kebudayaannya yang tak sedikit. Salah satu kebudayaan yang sangat familiar adalah ‘Nyepi’. Nyepi sendiri merupakan hari dimana setiap orang dilarang untuk melakukan kegiatan yang membuat gaduh. Selama ini budaya Nyepi sangat identik dengan Pulau Dewata Bali. Di Pulau yang menjadi favorite para turis mancanegara ini, Hari Raya Nyepi diperingati satu kali setiap tahunnya. Maka ada sebuah wilayah di bagian barat Indonesia yang juga merayakan hari Nyepi, namun tentu saja Nyepi yang ini tak sama dengan tradisi perayaan Hari Raya Hindu di Pulau Bali. Dimanakah wilayah yang merayakan Nyepi selain di Bali? Simak penjelasan berikut ini sampai titik terakhir ya.
1. Jogging menjelajahi kawasan ternama nan menarik di Sabang
Kemunculan mentari pagi yang cerah seakan siap untuk mengajak Dolaners berolahraga demi kebugaran jasmani yang telah lelah akibat perjalanan menuju kota Sabang. Salah satu tempat yang menjadi favorite adalah Taman Ria. Untuk menuju ke kawasan Taman kota ini, Dolaners bisa menyusuri jalan dari arah Kantor Wali kota Sabang. Dengan ditemani rindangannya pepohonan asam jawa, perjalanan olahraga pagi Dolaners akan terasa lebih sejuk. Setelah melewati kantor Wali Kota, Dolaners akan menemukan sebuah Taman Digital. Taman ini juga menjadi favorite bagi kaum muda mudi. Biasanya mereka menghabiskan waktu santai di sore hari dengan berselancar di dunia internet. Hal ini karena memang Taman Digital Kota Sabang merupakan spot Free Wifi Zone dan kecepatan menggunakan internet yang akan Dolaners dapatkanpun cukup memuaskan. Tak jauh dari Taman Digital, Dolaners akan menemukan Taman Ria Kota Sabang. Puas menjelajahi Taman Ria, Dolaners bisa meneruskan perjalanan melewati Gedung Kesenian dan bisa mencoba untuk berkunjung ke Pelabuhan Bebas di pangkal Teluk Sabang. Pelabuhan yang dibangun Belanda pada 1881 ini dulunya bernama Kolen Station. Pada masa jayanya, pelabuhan ini digunakan sebagai jalur pelayaran internasional.
2. Menelusuri jejak sejarah di Kota Tua
Kota tua merupakan salah satu kawasan yang menyimpan sekaligus menjadi saksi sejarah yang pernah terjadi. Dan di kota Sabang, suasana kota tua bisa Dolaners nikmati di kawasan Jalan Perdagangan. Dahulu kawasan ini merupakan bekas peninggalan Belanda. Hal ini terlihat dari tiang tiang tinggi menjulang khas Eropa yang masih berdiri dan bangunan bangunan gedung bergaya arsitektur Eropa. Kini kawasan ini telah menjadi Pasar Sabang. Setiap harinya kegiatan transaksi jual beli menjadi pertunjukan yang biasa. Pedagang dan pembeli berlalu lalang, berbaur antara etnis Cina dengan Aceh. Di kawasan kota tua ini juga terdapat sebuah spot menarik yang sangat apik jika digunakan sebagai latar fotografi. Dimana sisalah satu sudut Jalan Perdagangan ini terparkir tiga mobil impor tua yakni datsu berwarna biru, perak dan merah. Mobil mobil tersebut terlihat seperti armada patriot polisi India. Keunikan inilah yang sering dimanfaatkan para Dolaners yang datang untuk berburu foto dengan nilai seni yang tinggi.
3. Menenangkan diri di kesunyian Pantai Sumur Tiga yang hening
Pantai Sumur Tiga adalah salah satu pantai yang ada di kota Sabang. Pantai ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Hal ini menjadikan Pantai Sumur Tiga Kota Sabang memiliki keistimewaan tersendiri dianatara pantai pantai lain. Jernihnya lautan biru, lembutnya pasir putih dan rindangnya pepohonana nyiur khas pesisir seakan berkolaborasi menjadi satu kesatuan yang lengkap. Banyak kegiatan menyenangkan yang bisa Dolaners lakukan di pantai ini, seperti bermain pasir di pinggiran pantai, menghabiskan waktu dengan membaca buku sembari berjemur dan yang menjadi favorite adalah melihat dunia bawah laut dengan cara snorkeling. Keistimewaan tak berhenti disitu, di Pantai Sumur Tiga terdapat sebuah penginapan bernama Casanemo & Spa Resort dimana menghadirkan ragam fasilitas yang akan memanjakan Dolaners. Dari halaman resort, Dolaners bisa menikmati keindahan Pantai Sumur Tiga Kota Sabang dengan nyaman tanpa gangguan dari dunia luar.
4. Berjemur sembari menikmati segarnya kelapa muda di Pulau Klah
Jika puas menikmati keindahan yang dihadirkan di Pantai Sumur Tiga di Kota Sabang, maka dalam perjalanan pulang Dolaners juga akan mendapatkan kejutan luar biasa yang tak akan pernah terlupakan seumur hidup. Keluar dari wilayah timur Kota Sabang, Dolaners menuruni Jalan Tinjau Alam yang berliku namun disuguhi panorama Danau Aneuk Laot yang damai. Di tengah perjalanan Dolaners akan menemukan sebuah gerai rujak dan juga kelapa muda khas Pulau Klah. Sebuah kedai yang berada tepat di bibir jurang dengan sajian panorama Selat Malaka. Bangku bangku kayu menjadi tempat duduk yang bisa Dolaners gunakan. Pepohonan menjadi payung sementara, sembari seruput kelapa muda segar, Dolaners akan disuguhi pemandangan alam sekitar yang mempesonakan mata. Dari sini Pulau Klah nampak mengapung di Teluk Sabang yang tenang. Terik matahari membuat permukaan air tampak berwarna biru toska di sekitar pulau. Terlihat pula Sabang Hill di ujung utara, di balik Pelabuhan Sabang.
5. Beribadah mengadu kegundahan hati di Masjid Agung Babussalam
Berada di sebuah wilayah yang sangat menjunjung tinggi nilai nilai agama islam, rasanya sangat sayang untuk melewatkan berkunjung ke wisata religinya. Di kota Sabang terdapat sebuah masjid yang sangat terkenal dan menjadi kebanggaan masyarakat sekitar. Bernama Masjid Agung Babussalam, masjid ini merupakan salah satu tempat yang tak pernah lupa untuk disinggahi setiap Dolaners yang berkunjung ke kota Sabang ini. Kemegahan Masijd Agung Babussalam Sabang sudah dapat Dolaners rasakan dari area luar masjid. Tampilannya yang mewah dengan arsitektur Timur Tengah menjadikan daya tarik tersendiri dari masjid yang satu ini. Beribadah dengan ditemani semilir angin yang sejuk akan semakin menambah kesempurnaan Dolaners dalam mengadukan segala sesuatunya kepada Tuhan Yang Maha Esa.