Sebagai remaja yang masih memiliki kekuatan dan ketahanan tubuh yang sangat baik, rasanya belum puas jika belum pernah mendaki gunung. Ya, apalagi akhir akhir ini hiking merupakan salah satu kegiatan yang sedang hitz di kalangan anak muda. Tak perlu muluk muluk untuk mendaki gunung dengan ketinggian yang extreme, terutama bagi Dolaners yang tergolong pemula, cukup mendaki gunung dengan ketinggian yang bisa dikatakan terbilang cukup rendah. Nah, salah satu kota di Indonesia, di Pulau Jawa khususnya, yang digadang gadang sebagai surganya gunung adalah kota Garut. Tak hanya satu dua, di Garut banyak gunung gunung cantik yang bisa Dolaners coba untuk tahklukan, seperti Gunung Cikuray, Gunung Guntur, Gunung Ciremai, dan masih banyak lagi. Namun yang paling terkenal dan difavoritekan di Garut adalah Gunung Papandayan. Penasaran, apa sih keistimewaan dari Gunung Papandayan? Simak penjelasan berikut ini ya.
Gunung Papandayan yang cocok didaki bagi pemula sekalipun
Memiliki ketinggian mencapai 2.665 mdpl, menjadikan Gunung Papandayan tak pernah sepi dari wisatawan. Mengapa demikian? Ya, karena gunung ini tergolong cukup rendah, sehingga siapa saja bisa mencoba mendakinya, bahkan bagi Dolaners yang tergolong pemula dalam dunia hiking sekalipun. Keunggulan lain dari Gunung Papandayan terletak pada akses jalurnya yang tak terlalu berat dan jalannya pun sudah beraspal mulus dari bawah hingga ke dekat kawah gunung. Bagi Dolaners yang ingin melanjutkan pendakian sampai ke puncak, maka bisa meneruskan dengan melakukan trekking dari Alun alun Pondok Salada. Untuk bisa sampai di Puncak Gunung Papandayan, Dolaners akan memerlukan sekitar 6 jam perjalanan. Dengan membayar biaya retribusi seharga Rp. 3.000,- per orang, dijamin tak akan membuat kantong Dolaners kempes.
Empat buah kawah yang cantik, seolah menjadi pendamping gagahnya Gunung Papandayan yang menarik setiap mata
Tak hanya aksesnya yang mudah dan tak terlalu tinggi, ternyata Gunung Papandayan juga menyimpan keistimewaan lain yang semakin membuat kaki Dolaners ingin cepat melangkah kesana. Keistimewaan yang tak dapat Dolaners temukan di tempat lain manapun itu adalah adanya empat buah kawah besar. Keempatnya cukup terkenal dan memiliki nama masing masing Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya. Hal ini menyebabkan sepanjang perjalanan menuju puncak Dolaners akan ditemani bau khas belerang. Kawah Gunung Papandayan merupakan komplek gunung berapi yang masih aktif seluas 10 Ha. Pada komplek kawah terdapat lubang lubang magma yang besar maupun kecil, dari lubang lubang tersebut keluar asap/uap air hingga menimbulkan berbagai macam suara yang unik. Hingga kemudian pada saat terjadi letusan tahun 2001 silam, keempat kawah tersebut bergabung menjadi sebuah kawah yang maha besar. Saking besarnya kawah yang ada di Gunung Papandayan ini bisa Dolaners lihat dari kejauhan.
Pondok Salada, salah satu spot yang tak boleh Dolaners lewatkan begitu saja
Satu lagi spot dari Gunung Papandayan yang sangat menarik mata. Bernama Blok Pondok Salada, tempat yang satu ini merupakan areal padang rumput seluas 8 Ha. Istimewanya lagi, Pondok Salada ini berada di ketinggian 2.288 meter di atas permukaan laut, yang tentu saja memiliki udara yang sangat sejuk. Di daerah ini juga mengalir sungai Cisaladah yang airnya dapat mengalir sepanjang tahun. Dari kesemua yang dimiliki, tak heran jika Pondok Salada menjadai lokasi ini yang sangat cocok untuk tempat berkemah dan beristirahat sebelum meneruskan perjalanan sampai ke Puncak Gunung Papandayan. Dan jangan lupa juga spot yang satu ini pas banget untuk Dolaners jadikan lokasi hunting foto. Keindahan dan keunikan alamnya sangat memepsona untuk dijadikan view background.