Masih berada di ujung barat Indonesia, lagi-lagi wilayah yang satu ini tak bisa dipandang sebelah mata. Terutama jika berbicara tentang pariwisata di Indonesia, Aceh adalah salah satu wilayah yang menyimpan potensi indah menakjubkan. Tak hanya kaya akan wisata budaya dan sejarahnya, Aceh juga memiliki alam yang sangat indah dan aduhai. Mulai dari perbukitan dataran tinggi, wisata pantai beserta pulau pulau cantiknya, semua ada di ‘Bumi Serambi Mekkah’ ini. Tak sampai disitu ada pula sebuah wisata alam yang sangat unik dan menarik untuk dijadikan destinasi liburan Dolaners berikutnya. Sungai Alas namanya. Bukan hanya sekedar sungai biasa, wisata alam yang satu ini menyimpan banyak kejutan lho. Mau tau apa aja kejutannya? Simak penjelasan berikut ini ya!
Mari kenalan dulu sama Sungai Alas yang Gagah Perkasa.
Sungai Alas merupakan sebuah suangai panjang yang terletak di sebelah tenggara wilayah Takengon, kira kira berjarak sekitar 165 km. Sungai Alas mengalir membelah Taman Nasional Gunung Leuser dengan alur langsung menuju ke Samudera Hindia. Memiliki arus yang luar biasa menarik perhatian penggemar arung jeram dari seluruh dunia, daerah ini sangat populer di kalangan muda dan petualang. Memiliki tikungan tajam dan arus yang menantang bagi para pengadu nyali adalah keistimewaan dari Sungai Alas. Salah satu keunggulan lain yang dimiliki Sungai Alas adalah lokasinya yang dikelilingi hutan yang masih asri di Taman Nasional Gunung Leuser. Jadi selama pengarungan dari atas perahu, Dolaners akan melewati hutan tropis murni dengan beragam satwa liar. Sungguh menggoda bukan?
Tak perlu bingung, ada banyak cara untuk menjangkau Sungai Alas yang menawan ini.
Mungkin sebagian besar dari Dolaners masih belum mengetahui letak dari Sungai Alas dan bagaimana untuk bisa menjangkaunya. Namun tak pelu khawatir, karena ternyata untuk bisa berwisata di alam Sungai Alas, Dolaners bisa memilih satu dari dua jalur yang tersedia. Yang pertama jalur darat, Dolaners bisa memulai perjalanan dari Medan, Sumatera Utara, melalui Berastagi dengan jarak tempuh 7 jam, tetapi jalur ini terbilang kurang baik untuk keadaan kondisi jalannya, namun masih tetap layak untuk dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Yang kedua, jalur daprat melalui Banda Aceh, Beureun, Takengon, dengan waktu tempuh jauh lebih lama, yakni 14 jam. Atau pilihan paling sederhana ke Sungai Alas menggunakan pesawat berbadan kecil melalui Bandara Alas Leuser kemudian lanjutkan perjalanan darat yang lebih dekat rutenya.
Sebelum memutuskan untuk berangkat, Dolaners perlu memperhatikan hal sekecil apapun.
Memilih destinasi wisata di alam memang tak serta merta bisa tiba tiba berangkat tanpa perencanaan terlebih dahulu. Ada banyak hal yang perlu Dolaners perhatikan sebelum berangkat ke kawasan wisata alam. Beberapa barang yang perlu di bawah saat bertandang ke Taman Nasional Gunung Leuser dan Sungai Alas Aceh adalah seperti :
Perlengkapan
- Ransel besar
- Tas harian kecil.
- Tas anti air untuk barang pribadi, dokumen, kamera.
- Sweter katun.
- Kemeja tebal.
- Baju hangat yang tebal untuk trekking yang lebih tinggi dengan ketinggian 2.500 mdpl.
- Kaos katun T-shirt.
- Kaos kaki katun untuk setiap hari di hutan.
- Celana kargo katun, dengan beberapa kantong resleting.
- Celana pendek.
- Topi.
- Sepatu bot yang ringan namun nyaman, (cepat kering seperti Garmont Tenere atau yang serupa).
- Sepatu olah raga.
- Jangan membawa sepatu bot karet, karena tidak akan berguna.
- Sleeping bag
- Kamera dengan battre cadangan dan disk yang cukup
- Senter
- Tenda dan kelambu yang disediakan oleh penginapan hutan tadah hujan.
Obat-Obatan
- Krim sunblock.
- Obat Anti Diare.
- Pil Malaria.
- Pembasmi serangga.
- Garam Dehidrasi.
- Obat Anti Flu obat.
- Antibiotik.
- Dolaners harus memiliki vaksinasi Tetanus yang masih berlaku.
Pencegahan terhadap Malaria penting namun Dolaners harus menghubungi dokter Dolaners tentang tindakan pencegahan atau pengobatan jika terjadi infeksi. Dolaners juga perlu memastikan asuransi kesehatan jiwa dari penyedia asuransi, mereka akan menanggung biaya terhadap resiko trekking di hutan, khususnya di Hutan Lebat Leuser.
Kumpulkan nyalimu dan berpetualanglah di sepanjang Sungai Alas.
Begitu menginjakan kaki di Sungai Alas, Dolaners akan disambut dengan cantiknya panorama alam yang mengelilinginya. Arung jeram dan kayak dapat dilakukan di sungai Alas mulai dari Desa Angasan sampai ke kota Gelombang yang berada di bawah, dekat dengan laut India. Di daerah atas arus sungai Alas menuntut Dolaners agar lebih hati-hati dan cekatan. Mulailah pengarungan dari Muarasitulan di Kota Kutacane hingga Kota Gelombang yang berdekatan dengan Samudera Hindia. Rute ini terbilang tepat untuk Dolaners yang masih pemula. Sementara itu, khusus untuk Dolaners yang sudah profesional, dapat menaklukkan arus Sungai Alas bisa mengambil rute lebih jauh, mulai dari Angusan dekat Blangkejeran. Selama pengarungan, Dolaners tidak hanya disambut oleh arus liar tetapi juga pemandangan indah yang tersaji sepanjang sungai. Apabila beruntung, Dolaners juga dapat melihat kera, burung, dan hewan lain di tepi sungai, bahkan bisa saja bertemu gajah atau rusa. Petualangan srung jeram dapat Dolaners mulai sejak pukul 09.00 hingga 15.30 sore. Selama kegiatan, Dolaners tidak hanya akan mengarungi sungai saja tetapi juga kunjungan ke Taman Nasional Gunung Leuser.
Sedangkan dari Kutacane ke Gelombang arus air tidak terlalu kuat, sehingga untuk Dolaners yang tak ingin bermain kegiatan air, maka bisa melakukan safari hutan. Namun demikian pemandangan indah juga dapat dinikmati di sini. Dalam perjalanan yang tidak lebih dari satu hari, Dolaners bisa tidur di tenda-tenda di tepi Sungai Alas, sambil membakar ikan dan bermain gitar di malam hari.
Tak perlu panik, di kawasan wisata alam antimainstream ini tersedia banyak penginapan.
Berada di kawasan wisata alam Taman Nasional Gunung Leuser tak perlu khawatir mencari tempat untuk bermalam. Akomodasi di wilayah Sungai Alas sudah disediakan. Terdiri dari pondok-pondok kayu berbentuk panggung, ragam penginapan bisa Dolaners pilih sesuai keinginan. Setiap pondok dengan satu kamar yang luas dan balkon. Ada air bersih untuk mandi di dekat sungai hutan, kamar mandi bersama dan toilet. Listrik tidak tersedia karena hutan hujan. Namun ada beberapa yang menjadikan generator sebagai sumber untuk listrik. Penginapan di pinggir hutan juga menyediakan pelayanan makanan terutama di sekitaran Ketambe. Atau lebih ideal Dolaners membeli perbekalan makanan dari Kutacane. Untuk penginapan, kisaran harganya antara lain:
- Biaya kamar : Rp. 70.000,- per malam per orang
- Makan malam : Rp. 30.000,- per orang
- Sarapan pagi : Rp. 15.000,- per orang
Namun jika Dolaners juga tertarik untuk menjelajahi Bukit Lawang, Dolaners dapat menemukan akomodasi lain yang dikelola oleh warga setempat. Beberapa di antaranya adalah pengunjung asing yang memutuskan untuk tinggal. Berikut nama-nama penginapan yang bisa Dolaners kunjungi, yakni Hotel Brundihe, Hotel Jambu Alas, Hotel Lawes Mamas, atau Hotel Maroon. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba merasakan keindahan langsung Sungai Alas yang ada Provinsi Aceh ini Dolaners?