Ke Yogyakarta, sayang kalau tak disempatkan membeli produk-produk lokal khas daerah istimewa ini. Jadi Dolaners belanjanya ke mana? Malioboro? Pasar Beringharjo? Ah, sudah biasa. Bagaimana kalau ke pengrajinnya langsung? Sekalian, Dolaners bisa belajar atau sekedar melihat proses pembuatan produk -produk khas Yogyakarta. Ke mana? Ke tujuh destinasi wisata berikut ini.
1. Kerajinan Kulit Manding
Dolaners suka barang-barang kulit? Bukan dekorasi atau perkakas rumah loh ya, tapi fashion items yang berbahan baku kulit. Nah, mumpung ada di Yogyakarta, yuk ke kawasan Manding.
Fashion items yang dipasarkan di kawasan Manding, misalnya tas, tempat alat musik, tempat telepon genggam, topi, dompet, sandal, sepatu, gantungan kunci, ikat pinggang, jaket, dan lain-lain, sebagian besar adalah buatan tangan warga setempat meskipun ada suplai produk dari luar Manding juga. Bagaimana dengan kualitas kulit Manding? Tak perlu diragukan. Barang-barang kerajinan Manding sudah sampai di benua Eropa dan Amerika. Selain kulit sapi dan kambing, Dolaners juga bisa dapat barang-barang yang terbuat dari kulit kayu, daun pandan, enceng gondok, dan bahan-bahan alami lain di kawasan wisata ini. Pandai-pandailah memilah, memilih, dan menawar di 40 showroom yang tersedia, supaya Dolaners bisa dapat produk asli Manding dengan harga yang memuaskan. Kurang cocok? Boleh pesan produk sesuai keinginan Dolaners. Nah, kurang apa, coba.
Alamat: Jl. Parangtritis km 11, Manding, Kelurahan Sabdodadi, Kecamatan Bantul, Kota Bantul, Yogyakarta
Kisaran Harga: Rp 70.000 – Rp 1.000.000,-
2. Kerajinan Gerabah Kasongan
Gerabah memang jarang digunakan sebagai perkakas rumah tangga saat ini, tapi keindahan klasiknya tetap menarik. Setuju tidak, Dolaners?
Alih-alih mengedepankan fungsi, kerajinan gerabah atau tembikar saat ini lebih menonjolkan nilai estetika. Coba diingat-ingat, adakah perkakas gerabah di dapur? Tak ada, bukan? Bagaimana dengan vas hias di ruang tamu? Yup, bisa jadi vas hias itu berasal dari Kasongan, sebuah kawasan pengrajin gerabah di Yogyakarta. Selain vas, kawasan Kasongan juga memproduksi guci, patung, peralatan dapur, hiasan dinding, lampu hias, suvenir pernikahan, dan lain-lain. Bahan dasar gerabah atau keramik adalah tanah lempung, yang memang tersedia melimpah di kawasan Kasongan. Melimpahnya bahan baku ini sama dengan melimpahnya galeri di Kasongan, sehingga Dolaners bisa leluasa mencari produk yang diinginkan.
Alamat: Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta
3. Kerajinan Keris Banyusumurup
Tentu Dolaners sudah tahu keris adalah senjata sakral bagi orang Jawa. Tapi saat ini keris juga dibuat untuk tujuan dekoratif, jadi sangat aman bila mau dipajang di rumah. Nah, kalau Dolaners suka hiasan semacam ini, datang saja ke Banyusumurup. Tak hanya belanja, Dolaners juga bisa melihat pembuatan keris dekoratif di kawasan wisata ini.
Keris dekoratif biasanya disebut keris koden, yang artinya tidak ada kekuatan mistis apapun didalam keris tersebut. Keris Banyusumurup biasanya dijual lengkap dengan gagang dan sarung yang disebut warangka dalam Bahasa Jawa. Keindahan ukiran gagang dan warangka pada keris dekoratif biasanya cukup mencolok karena memang yang diutamakan dalam pembuatan keris ini adalah nilai estetikanya.
Alamat: Desa Banyusumurup, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Jam Buka: 08.00 – 13.00 WIB
4. Kerajinan Perak Kotagede
Apakah Dolaners termasuk penyuka perhiasan perak? Pendarnya yang khas menjadikan perak logam yang istimewa meskipun tak bernilai investasi seperti emas.
Tak hanya dijadikan perhiasan seperti kalung, gelang, atau cincin, para pengrajin perak di Kotagede Yogyakarta sanggup menghasilkan karya menakjubkan dengan kedua tangan mereka. Replika candi atau wayang berbahan baku perak bisa jadi eksotis dan mewah dengan sentuhan artistik para pengrajin ini. Dolaners juga bisa melihat pembuatan kerajinan perak di bengkel yang senantiasa terbuka untuk umum. Dan bila telah lelah berkeliling di semua toko di Kotagede tapi tak kunjung menemukan item yang sreg di hati, Dolaners masih bisa pesan dibuatkan seperti yang diinginkan.
Alamat: Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta
5. Kerajinan Kayu Krebet
Apa jadinya bila kreativitas berpadu dengan keterampilan? Warga Krebet membuktikan bagaimana media kayu bisa berubah jadi begitu cantik dan eksotis di tangan-tangan mereka.
Yang paling terkenal dari Krebet memang batik kayu, yakni seni membatik pada media kayu. Motif-motif batik yang diaplikasikan pada media kayu cukup populer, misalnya motif parangbarong, parangrusak, kawung, sidorahayu, garuda, sidomukti, dan motif-motif batik yang lain. Asal tahu ya, Dolaners. Membatik pada media kayu butuh keterampilan sendiri karena prosesnya beda banget dari proses membatik pada kain biasa. Dan tak hanya batik kayu yang ada di kawasan wisata ini. Masih ada kotak perhiasan, almari, wayang, patung kayu, topeng, gantungan kunci, suvenir pernikahan, dan beragam produk terbuat dari kayu yang lain. Hebatnya, produk-produk rumahan di Krebet ini sudah sampai di mancanegara. Tak hanya produk kayu, warga Krebet juga ahli membuat kerajinan bunga kering yang indah.
Alamat: Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta
6. Batik Tulis Giriloyo
Sudah sampai Yogyakarta, sayang kalau tak membawa batik tulis saat pulang. Betul tidak, Dolaners? Nah, daripada sekedar pilih-pilih di toko, mending langsung saja ke tempat pembuatan batik tulis. Tak hanya harga yang lebih bersahabat, Dolaners juga bisa melihat proses membatik sehingga lebih menghargai makna dan terlibat dalam behind the scene-nya selembar kain batik yang Dolaners bawa pulang.
Nah, Dolaners bisa berkunjung ke Giriloyo untuk menyaksikan proses pembatikan hingga pewarnaan secara langsung. Para pembatik di Giriloyo adalah warga setempat yang ahli membatik, khususnya motif Mataraman, secara turun temurun selama berabad-abad. Selain dikerjakan di rumah, Dolaners juga bisa menjumpai para pembatik yang ada di Gazebo Wisata Giriloyo Imogiri. Gazebo atau pendapa ini sering menjadi lokasi workshop bagi pengunjung. Dolaners berminat belajar membatik di sini? Selain membatik, Dolaners juga bisa belajar mewarna batik menggunakan kunyit, secang, daun jati, kulit kayu, atau bahan-bahan pewarna alami yang lain. Tapi kalau cuma tertarik sama belanja batiknya, Dolaners bisa langsung menuju ke showroom yang menyimpan beragam warna dan motif batik, seperti babon ngendog, mega mendung, parang, dan lain-lain.
Alamat: Jl. Imogiri Timur km 14, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta
Jam Buka: 08.00 – 16.30 WIB
Kisaran Harga
Batik Tulis: Rp 500.000 – Rp 2.000.000,- atau lebih
Workshop Membatik: Rp 25.000 – Rp 50.000,-
7. Kerajinan Bambu Brajan
Tergantikan oleh plastik, perkakas bambu memang semakin jarang dijumpai saat ini. Tapi tahukah Dolaners kalau material yang dapat didaur ulang ini bisa tampil cantik dan kekinian di Brajan?
Tak tanggung-tanggung, kerajinan bambu Brajan sudah menembus pasar ekspor. Produk Brajan tak hanya kerajinan bambu sederhana seperti bakul nasi atau anyaman kemasan, tapi juga variasi kap lampu yang cukup rumit, misalnya. Hingga kini, para pengrajin bambu di Brajan sudah menguasai sekitar 150 desain kerajinan bambu, dan masih bisa bertambah sesuai pesanan pelanggan. Pendeknya, di Brajan ini, you want it, you get it. Keren, kan?
Alamat: Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Jam Buka: 24 jam
Mana nih, kawasan wisata di Yogyakarta yang paling menarik buat Dolaners? Mau dikunjungi semua, satu per satu? Monggo. Memang susah dipilih, sih. Karena selain belanja, Dolaners juga bisa pulang membawa oleh-oleh ilmu dan keterampilan baru. Yang belakangan ini nih, yang mahal. Betul, tidak?