Nanggroe Aceh Darussalam merupakan sebuah provinsi di bagian barat Indonesia yang memiliki potensi wisata nan kaya raya. Mulai dari pariwisata alamnya, wisata edukasi, kebudayaan, kekayaan leluhur hingga wisata kuliner semua ada di Aceh. Provinsi dengan julukan Bumi Serambi Mekkah ini memang sudah lama dikenal oleh Mancanegara karena memiliki ragam wisata pesisir dengan keindahan yang mempesona. Bahkan di kota paling ujung dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yakni kota Sabang, ada sebuah pantai yang sangat unik dari pada yang lain. Dipastikan Keistimewaanya akan membuat Dolaners segera ingin mengunjunginya. Penasaran pantai apakah itu? Dan seistimewa apa si dia? Yuk mari menjelajah bersama sama.
Perkenalkan, ini dia si ‘Hitam Manis’ dari Sabang, Pantai Anoi Itam.
Pantai Anoi Itam merupakan salah satu pantai andalan yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam. Tepatnya terletak di sisi timur Kota Sabang. Pantai ini berlokasi di Gampong Anoi Itam, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Pulau Weh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.Pantai yang satu ini juga sering disebut dengan si Hitam manis. Julukan tersebut disematkan bukan tanpa alasan, karena memang pantai yang satu ini memiliki kecantikan tersendiri yang tak biasa. Keunikannya mungkin adalah satu satunya pantai yang berbeda dari pantai lainnya di Pulau Weh, bahkan di Aceh, yang pada umumnya memiliki pasir pantai berwana putih, Namun Pantai Anoi Itam ini memiliki pasir pantai berwarna hitam eksotis. Karena hal tersebutlah, tidak mengherankan jika pantai berpasir hitam ini mendapat predikat sebagai salah satu pantai tercantik di Tanah Air. Wah… secantik apa si ya? Penasaran deh! (hehe).
Asal usul terbentuknya Pantai Anoi Itam, eksotik, unik, menarik untuk ditelisik.
Mungkin sebagian dari Dolaners merasa aneh dan penasaran dengan nama Pantai Anoi Itam. Ya sebenarnya, Nama Anoi Itam sendiri memang telah menggambarkan ciri khas dari pantai terebut. Anoi yang berarti pasir, dan itam yang berarti hitam. Sebenarnya, dalam bahasa Aceh, pasir disebut ano tetapi orang Lamnga sering menambahkan akhiran ‘i’ pada pengucapannya, sehingga kata ano menjadi anoi. Dari situlah nama Pantai Anoi Itam terus berkembang dan semakin dikenal luas. Dimungkinkan pasir berwarna hitam tersebut berasal dari gunung api yang masih aktif di Pulau Weh. Pasir hitam di Pantai Anoi Itam Sabang memiliki berat jenis berbeda dengan pasir hitam yang ada di pantai lainnya. Kandungan nikel yang tinggi dan komposisi mineral penyusunnya menyebabkan beratnya kurang lebih tiga kali lipat berat pasir hitam pada umumnya. Waw… jadi penasaran deh pingin kesana. Iya gak Dolaners? (hehe).
Eits, sebelum memutuskan untuk berangkat ke Pantai Anoi Itam, Dolaners wajib memiliki perencanaan terlebih dahulu.
Untuk menuju ke Pantai Anoi Itam Sabang, Dolaners tak bisa langsung mendadak, harus memiliki perencanaan terlebih dahulu. Jika Dolaners berangkat dari Banda Aceh, maka Dolaners bisa menuju ke Pelabuhan Balohan (Pulau Weh) dari Pelabuhan Ulee Lheue, dengan menggunakan jasa kapal ferry atau speed boat. Kemudian setelah sampai, dari Pelabuhan Balohan atau Kota Sabang, perjalanan Dolaners bisa dilanjutkan dengan menyewa mobil atau motor untuk menuju ke Pantai Anoi Itam Sabang. Rutenya, Dolaners akan menyusuri jalur timur dan melintasi Pantai Sumur Tiga. Jarak dari Kota Sabang ke Pantai Anoi Itam ini sekira 13 km dengan memakan waktu perjalanan sekitar 30 menit saja. Gimana, sekang sudah siap berangkat?
Kilauan warna eksotis dari pasir pantainya, jernih dari air lautnya, serta angin yang sejuk siap menyambut kedatangan Dolaners di Pantai Anoi Itam.
Setelah sekian oanjang perjalanan, akhirnya Dolaners akan tiba disebuah tempat yang sangat indah menawan. Ya, hamparan pasir pantai berwarna hitam berkilau, jernih birunya air laut menandakan bahwa Dolaners telah tiba di Pantai Anoi Itam. Ada sensasi yang menenangkan ketika berjalan bertelanjang kaki menyusuri pantai pasir hitam yang terletak di ujung tenggara Pulau Weh ini. Butiran pasir yang relatif lebih besar, terasa hangat dan nyaman di kaki akan membuat Dolaners betah bermain di pantai. Selama berkeliling menyusuri Pantai Anoi Itam Aceh, Dolaners akan menemui perpaduan warna biru laut, pasir hitam yang kontras dengan bebatuan kapur berwarna putih, serta hijau pepohonan rindang di sekelilingnya.
Dari atas puncak bukit, panorama senja yang romantis akan mengingatkan Dolaners pada saat saat indah bersamanya.
Puas bermain di bibir pantai, cobalah Dolaners untuk menaiki bukit yang ada di sekitar kawasan Pantai Anoi Itam ini. Hal menarik yang bisa Dolaners dapatkan adalah pemandangan Pantai Anoi Itam dari atas puncak bukit yang indah, melihat gradasi cantik biru kehijauan hamparan laut lepas dengan deburan ombaknya di sekitar Pantai Anoi Itam serta Gunung Seulawah di kejauhan. Istimewanya lagi ketika senja telah tiba, adalah saat saat dimana paling romantis, sambil menunggu matahari tenggelam, Dolaners bisa mengenang kembali masa masa indah bersama pasangan. Tak hanya itu saja, di bukit ini, Dolaners juga akan menemukan bunker Jepang peninggalan Perang Dunia II. Situs sejarah ini saling terhubung dengan bunker lainnya yang ada di Pulau Weh. Beberapa di antaranya masih ditemukan meriam ukuran besar yang menghadap laut, salah satunya dapat Dolaners temukan di sini.
