Destinasi

Tapaktuan, Kota Naga dengan Sejuta Pesona Wisata yang Menggiurkan

Pinterest LinkedIn Tumblr

Tapaktuan, pasti masih sangat asing bukan ditelinga Dolaners? Tapaktuan merupakan ibu kota dari Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Menyandang status sebagai kota pesisir selatan pantai Aceh, Tapaktuan memiliki posisi yang strategis. Yakni berdekatan dengan pelabuhan alam dan sekaligus menjadi basis ekonomi kelautan di Provinsi Aceh. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Tenggara di utara, di selatan dengan Samudera Indonesia, di barat dengan Kabupaten Aceh Barat Daya, dan di timur dengan Kabupaten Singkil dan Kota Subulussalam. Tak hanya istimewa dari segi letaknya saja, Tapaktuan juga menyimpan segudang pariwisata yang patut untuk Dolaners jadikan destinasi liburan selanjutnya. Mau tau apa aja yang ada di Tapaktuan? Yuk mari menjelajah Aceh Selatan bersama tim Dolandolen.

Ini dia, tempat dimana Dolaners bisa bertemu ‘naga’.

Tapaktuan Tapaktuan - Dolan Dolen
Tapaktuan via basterarusdi.blogspot.co.id

Memiliki luas 92,68 km² dengan jumlah penduduk sekitar 22,343 jiwa, Tapaktuan lebih dikenal dengan sebutan Kota Naga. Bahkan saat Dolaners memasuki kota ini, sekitar seratus meter dari arah timur kantor Bupati Aceh Selatan maka Dolaners akan melihat gambar naga tepat di dinding pinggir jalan yang seolah menyambut kedatangan Dolaners. Berada di ketinggian 500 mdpl membuat Tapaktuan memiliki iklim tropis basah dengan keindahan alam, gugusan pantai berkarang, dan teluk yang memesona. Wisata bahari dapat dilakukan di sini, seperti di Pantai Teluk Tapaktuan dan Pantau Labuhan Haji. Ada pula tujuan wisata menarik lainnya, yakni Wisata Air Dingin, Panorama Hatta, Pulau Dua, Genting Buaya, Ia Sejuk Panjupian, Air Terjun Twi Lhok, Batu Berlayar, atau Gua Kalam. Selain itu, Tapaktuan juga memiliki keistimewaan lain dimana menyimpan cerita menarik tentang legenda naga yang telah di percaya secara turun temurun.

Belajar sejarah lewat asal usul ditemukannya Tapaktuan.

Naga Tapaktuan Naga Tapaktuan - Dolan Dolen
Naga Tapaktuan via putroephang.wordpress.com

Selain keindahan panorama alamnya, salah satu yang terkenal dari Tapaktuan adalah Legenda Naga-nya yang mengisahkan tentang sepasang naga jantan dan betina yang mendiami teluk (Tapaktuan). Diceritakan bahwa dahulu kala ada sepasang naga dari negeri Tiongkok yang kemudian mereka diusir karena tidak memiliki anak. Suatu ketika kedua naga ini mendapati sesosok bayi perempuan terapung di lautan kemudian dipelihara dengan penuh kasih sayang. Beranjak dewasalah bayi tersebut menjadi gadis cantik yang disayangi pasangan naga tersebut.

Pada suatu hari, munculah sebuah kapal dari Kerajaan Asralanoka di India Selatan dimana 17 tahun yang lalu rajanya kehilangan bayi yang hanyut ke laut. Sang raja mengenali gadis yang dirawat oleh sepasang naga tersebut sebagai bayinya yang hilang dahulu. Dan kemudian beliau hendak meminta kepada sepasang naga tersebut untuk mengembalikannya. Akan tetapi, sepasang naga itu menolak sehingga menimbulkan perkelahian di lautan dan mengusik seorang petapa yang bertubuh besar dan berdiam di Gua Kalam, bernama Tuan Tapa.

Tuan Tapa yang terusik saat sedang bertapa segera melerai perkelahian sepasang naga dengan raja dari Kerajaan Asralanoka. Tuan Tapa meminta sepasang naga untuk mengembalikan sang gadis kepada orang tuanya. Akan tetapi, sepasang naga tersebut menolak dan malah menantang Tuan Tapa untuk bertarung. Terjadilah perkelahian di laut dimana kedua naga kalah oleh Tuan Tapa dan gadis pun dikembalikan kepada orang tuanya. Gadis tersebut kemudian mendapat julukan sebagai ‘Putri Naga’ dan kembali bersama orang tuanya tetapi mereka tidak kembali ke Kerajaan Asralanoka melainkan memilih menetap di pesisirnya. Keberadaan mereka diyakini sebagai cikal bakal masyarakat Tapaktuan.

Naga jantan mati terbunuh akibat pukulan tongkat Tuan Tapa. Tubuhnya hancur berserakan dan darah berceceran menyebar memerahkan tanah, bebatuan, bukit, dan juga air laut. Hati dan tubuh naga hancur berkeping-keping menjadi bebatuan hitam berbentuk hati yang saat ini dapat dilihat membekas di sisi pantai yang sekarang dikenal dengan nama batu itam. Darah naga yang membeku menjadi batu yang kemudian dikenal dengan nama batu merah. Begitu pula sisa pijakan kaki Tuan Tapa nampak terlihat, tongkat dan sorbannya juga turut membatu hitam beberapa ratus meter dari kedua tapak kaki sang petapa di pinggir pantai. Sementara itu, sang naga betina yang melihat pasanganya tewas mengamuk dengan membelah sebuah pulau menjadi dua dan memporak porandakan pulau terbesar hingga menjadi 99 buah pulau kecil tersebar. Dan hingga sekarang gugusan pulau tersebut dikenali sebagai Pulau Banyak yang berada di Kabupaten Aceh Singkil.

 

Sebelum berhasil menginjakan kaki di Kota Naga, Perjalanan panjang menanti di depan mata. Dolaners harus tau itu!

Pelabuhan Tarocok Tapaktuan Pelabuhan Tarocok Tapaktuan - Dolan Dolen
Pelabuhan Tarocok Tapaktuan via nuga.co

Sebelum memustuskan untuk berlibur ke Kota Naga Tapaktuan, Dolaners harus terlebih dahulu mengetahui akses dan lika liku perjalanan yang akan dilalui. Kota Tapaktuan sendiri dapat dituju melalui Bandar Udara Teuku Cut Ali Tapaktuan dari Bandar Udara Polonia Medan atau Bandar Udara Iskandar Muda di Banda Aceh. Atau Dolaners juga bisa melewati perjalanan darat dari Banda Aceh yang menyajikan pemandangan pesisir pantai yang memukau dan salah satu gugusan pesisir terpanjang di Sumatera. Begitu pula jalur tengahnya melalui Trans Sumatera yang menyuguhkan gugusan Bukit Barisan yang megah. Jalur tempuh darat dari Kota Medan ke Kota Tapaktuan memakn waktu sekitar 8 jam perjalanan ditambah dari Meulaboh Aceh sekitar 3 jam. Jika Dolaners lelah untuk membawa kendaraan pribadi, maka bisa memanfaatkan kendaraan sewaan, angkutan umum seperti bus atau taksi. Untuk pilihan jalur lautnya, Dolaners bisa memulai dari Pelabuhan Laut Sibolga Sumatera Utara, Pelabuhan Padang Sumatera Barat, Pelabuhan Sinabang di Semeuleu, Singkil, dan Pulau Banyak di Aceh Singkil.

Sejuta tempat wisata siap menyambut kedatangan Dolaners di Tapaktuan.

Sunset Pantai Tapaktuan Sunset Pantai Tapaktuan - Dolan Dolen
Sunset Pantai Tapaktuan via atjehcyber.net

Selama berada di Tapaktuan, banyak hal menarik bisa Dolaners lakukan disini. Selain pantainya yang bersih dan alami, juga dikenali dengan bebatuan besarnya di pesisir. Pantai ini belum banyak dikunjungi wisatawan sehingga masih terjaga kebersihannya. Dolaners bisa mencoba berkunjung ke tempat tempat wisata berikut secara bergantian.

  • Air Terjun Tingkat Tujuh, berupa air terjun bertingkat tujuh tingkatan. Tiap tingkatannya memiliki kolam untuk berenang. Lokasinya di Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan. Di sini pemandangannya sangat indah dengan pepohonan rindang cocok untuk rekreasi akhir pekan.
  • Pantai Batu Berlayar, menyajikan panorama alam memesona. Lokasinya di Kecamatan Sama Dua, Kabupaten Aceh Selatan. Selain indah dengan pemandangannya, di pantai ini juga bisa dijadikan tempat untuk memancing ikan.
  • Pantai Air Dingin yang merupakan pantai landai dengan panorama sangat unik dan indah. Lokasinya berdekatan air terjun yang menawan di Kecamatan Samadua, sekira 17 km dari Kota Tapaktuan, Kab. Aceh Selatan.
  • Makam Tuan Tapa, berlokasi di dekat Gunung Lampu, tepatnya di depan Mesjid Tuo, Gampong Padang, Kelurahan Padang, Kecamatan Tapaktuan. Pastikan Dolaners mengunjungi makam ini melihat panjang makamnya lalu bandingkan dengan tapak kaki sang petapa berukuran raksasa.
  • Dolaners juga dapat mengunjungi wisata pemandian air dingin di daerah wisata Panjupian Kecamatan Tapaktuan. Tempat pemandian ini cocok dikunjungi bersama keluarga.
  • Kesenian Dabus Rapa’i Ngadap juga bisa Dolaners nikmati. Biasanya dilaksanakan di meunasah (mushalla) pada malam Jumat dengan menggunakan rapa’i atau gendang tanpa zikir. Dabus Rapa’i biasanya dilaksanakan pada upacara pernikahan dan perayaan lainnya, kesenian ini adalah gabungan antara seni tari dan ilmu metafisika yang mendemonstrasikan ilmu kebal.
  • Ada juga Seni Teater Haba yang merupakan seni bercerita dalam bentuk puisi. Cerita rakyat, dongeng, ataupun legenda dituturkan dengan iringian alat musik suling, gendang, dan tetabuhan lainnya.
  • Sajian atraksi budaya lainnya adalah tari Ratoh Bantai, yaitu tarian yang digabung dengan nyanyian dibawakan 12 orang penari dan 1 syech sebagai pemimpin. Ada juga tarian serupa yaitu Rapa’i Galeng yang dinarikan 16 orang dan 1 orang syech.
    Berburu kuliner, hal wajib yang haram untuk Dolaners lewatkan.

Berkunjung ke suatu daerah, memang kurang lengkap rasanya jika belum mencicipi kuliner tradisionalnya. Begitu pula jika Dolaners sedang berada di Tapaktuan. Tapaktuan mempunyai makanan khas yaitu kue pala. Pala sendiri merupakan hasil perkebunan monor satu yang ada di wilayah ini. Buah pala terdiri dari daging buah pala, bunga pala, yang disebut fuli dan biji pala. Fuli dan biji pala merupakan bagian buah pala yang mempunyai nilai komersial tinggi, biji pala yang cukup tua beserta fuli dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat sekitar sebagai rempah rempah dalam campuran setiap kuliner yang mereka olah. Apabila Dolaners mengunjungi Kota Tapaktuan ini pada saat Ramadan, maka cobalah datangi Jalan Merdeka, dimana pedagang aneka macam penganan dan takjil memadati kawasan tersebut.

Jangan lupakan mereka yang sedang menunggu di rumah, sedikit buah tangan bisa membuatnya senang lho!

Sirup Pala Sirup Pala - Dolan Dolen
Sirup Pala via sitaro.wordpress.com

Tahukah Dolaners mengapa di Aceh Selatan berdiri tugu berbentuk pala? Hal tersebut ternyata dikarenakan pohon pala adalah tumbuhan yang banyak tumbuh secara alami di Aceh Selatan, sehingga bisa Dolaners temukan di setiap sudut kota. Pala merupakan salah satu rempah rempah yang bermanfaat untuk penyedap makanan sekaligus sebagai obat. Dari penyulingan biji pala diperoleh minyak pala yang digunakan sebagai bahan pembuatan salep, ramuan, serta penyedap aroma pada jenis obat-obatan tertentu. Saat ini pala dimanfaatkan juga oleh masyarakat Aceh Selatan untuk industri komunal menjadi produk jual, seperti manisan, dodol, syrup, minyak buah pala, dan lainnya. Jadi tak ada salahnya jika membawakan buah tangan dari olahan pala untuk orang orang tercinta dirumah ketika berkunjung ke Tapaktuan.

DolanDolen.com merupakan situs traveler dan pusat informasi terlengkap destinasi wisata para Dolaners yang menjelajahi indahnya Indonesia.

Write A Comment

Pin It