6 Kawasan Terbuka Hijau dan Destinasi Wisata Gratis di Kota Malang

Hari gini masih hangout di destinasi-destinasi indoor? Bayar, pula? Come on, kita jalan-jalan dan melangkah di atas rumput basah, menghirup udara lepas, berteduh di bawah pohon, dan mendengarkan kicau burung serta gemerisik angin yang lewat di sela-sela dedaunan. Harus keluar kota? Oh, tidak! Dolaners bisa tetap berada di dalam kota, dan masih bisa menikmati kemewahan alam ini. Di kota mana? Yap! Kota Malang.

1. Alun-Alun Malang

Tak perlu bayar untuk menikmati segarnya udara Malang di alun-alun kotanya. Diapit oleh Jl. Merdeka di keempat sisinya, Alun-Alun Malang sering juga disebut sebagai Alun-Alun Merdeka. Kini, tampilan alun-alun ini telah dirombak, menghasilkan kawasan terbuka yang lapang dengan rumput hijau dan tempat-tempat duduk yang nyaman untuk pengunjungnya. Cocok untuk para orang tua yang mengantar anak-anak bermain di alam terbuka. Atraksi yang paling ditunggu di alun-alun ini adalah air mancurnya yang menghibur meliuk-liuk dimalam hari dengan lampu-lampu hiasnya.

Lokasi alun-alun ini tepat berada di pusat kota. Saat berbelanja di Sarinah Plaza, Matahari, Gajah Mada Plaza, Carrefour, atau bahkan sampai ke Pasar Besar, Dolaners bisa mampir melepas penat di alun-alun ini. Kalau tak sempat membawa bekal untuk piknik, Dolaners masih bisa makan kenyang di kafe-kafe di seberang jalan alun-alun. Bagaimana dengan aktivitas kekinian, yaitu selfie? Ada banyak spot-spot kece untuk aktivitas yang satu ini. Selain berlatar belakang pohon-pohon hijau atau gedung-gedung warisan Belanda di sekitar alun-alun, Dolaners bisa menggunakan area selfie 4D dan 3D di dalam alun-alun ini. Tempat ibadah juga berlokasi cukup dekat, ada Masjid Jami’ dan gereja-gereja yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

2. Taman Slamet

Taman Slamet adalah surga tersembunyi di Kota Malang, the hidden paradise of Malang. Kenapa? Karena lokasinya, Jl. Taman Slamet, tidak berada di tepi jalan raya, sehingga tidak semua orang tahu tentang taman ini.

Tapi jangan ditanya bagaimana eloknya taman ini. Tidak terlalu luas, tapi taman yang baru dibangun ini bertema modern dan futuristik tanpa meninggalkan hehijauan yang bikin suasana lebih adem lagi. Pohon-pohonnya memang cukup rindang, cocok buat Dolaners ngadem saat siang-siang. Tertarik menikmati semilir angin Kota Malang di Taman Slamet?

3. Alun-Alun Tugu

Alun-Alun Tugu bisa dibilang ikonnya Kota Malang. Lokasinya berada persis di depan Balai Kota Malang, dan keduanya punya nilai klasik yang diwariskan dari masa Belanda. Dimasa penjajahan ini, Alun-Alun Tugu belum punya monumen tugu di bagian tengahnya, dan masih bernama Taman Jan Pieterzoon Coen. Sekarang, seperti Dolaners bisa saksikan sendiri, tugu di tengah taman ini dikelilingi oleh kolam teratai yang akan tampak indah dengan air mancur dan lampu hias disaat malam.

Berbentuk melingkar, Alun-Alun Tugu disebut juga Alun-Alun Bunderan atau Alun-Alun Bundar. Dan karena lokasinya yang dekat dengan Balai Kota, orang juga menyebutnya Alun-Alun Balai Kota. Lokasi ini pula yang menjadikan Alun-Alun Tugu pilihan pas untuk menggelar acara-acara publik yang melibatkan banyak orang, seperti jalan sehat, ulang tahun kota, perayaan tahun baru, atau yang lain-lain. Dolaners bisa ikut serta dalam acara-acara ini bila kebetulan sedang diadakan, atau cukup menikmati keindahan Alun-Alun Tugu yang tenang dikesehariannya. Banyak banget spot kece untuk selfie, bahkan kalau Dolaners cuma berpose dengan latar belakang rumput taman.

4. Ijen Boulevard

Ijen Boulevard adalah sebuah ruas jalan di pusat kota. Yang istimewa di sepanjang jalan ini adalah rumah-rumah klasik peninggalan Belanda di kanan kirinya. Karena masuk dalam kategori cagar budaya, bangunan-bangunan di kawasan ini musti dijaga keasliannya dan tidak boleh dipugar. Bahkan ada sebuah gereja kathedral klasik yang masih tampak cantik dan megah di salah satu sudut jalan. Sayangnya, ada beberapa rumah yang telah berubah bentuk hingga tak tampak sama sekali jejak-jejak klasiknya, tapi tetap tak mengurangi keindahan Ijen Boulevard

Sesuai namanya, Ijen Boulevard adalah jalan lebar dua arah yang dipisahkan oleh taman yang tak kalah lebarnya juga. Lebar taman ini bahkan memungkinkan untuk dibangun bangku-bangku di mana Dolaners bisa duduk santai menikmati udara pagi, sore, atau malam Kota Malang. Siang hari di jalan ini akan cukup terik, kecuali Dolaners tak keberatan, ya. Pohon-pohon palem di sepanjang kanan kiri jalan bisa menjadi background selfie yang sangat cantik alih-alih sebagai peneduh terik matahari.

5. Taman Kunang-Kunang

Taman Kunang-Kunang ini diberi nama yang menggambarkan keindahannya dimalam hari, selayaknya kunang-kunang yang kerlap kerlip beterbangan dengan cahaya kekuningannya. Disiang hari, Dolaners mungkin akan kurang mendapat greget keindahan taman ini. Tapi saat malam, suasana teduh dan rindang sepanjang Jl. Jakarta Kota Malang saat siangnya akan berubah menjadi kawasan yang gemerlap dengan cahaya lampu. Lampu-lampu ini ditata sedemikian rupa sehingga menyala bergantian, dari kejauhan akan tampak seperti kunang-kunang yang beterbangan. Dengan catatan, lihatnya dari jauh beneran ya, Dolaners.

Taman Kunang-Kunang dengan lampu-lampu hias ini me-make over taman sepanjang ruas jalan yang sebelumnya rimbun tak terawat menjadi beberapa titik tempat nongkrong yang menarik. Duduk-duduk di sini saat siangpun cukup nyaman karena pohon-pohonnya yang tinggi dan rindang.

6. Hutan Kota Malabar

Malang punya hutan kota sejak dulu, dengan lokasi dan nama yang masih sama. Hutan Kota Malabar ini baru saja selesai mendapat make over, atau istilah yang lebih tepat adalah revitalisasi. Revitalisasi ini mengubah tampilan hutan kota yang sebelumnya benar-benar merimbun penuh pepohonan yang dibiarkan tumbuh alami, atau istilah lainnya adalah kurang terawat, kini menjadi tertata rapi dan bersih dengan fasilitas untuk pengunjung.

Kini Dolaners bisa memasuki kawasan hutan kota ini tanpa takut becek dan dengan penerangan yang memadai. Secara keseluruhan, Hutan Kota Malabar tampil lebih cantik hari ini. Dolanerspun bisa lebih nyaman ngadem di bawah rindangnya pepohononan hutan, sambil mendengarkan suara alam hewan-hewan yang tinggal di kawasan ini. Oh ya, dengan sesekali bunyi desing kendaraan yang lewat di jalan samping hutan kota ini.

Siapa bilang berwisata ke Kota Malang mahal dan butuh duit? Dolaners bisa menikmati udara segar kota di lahan-lahan terbuka ini tanpa dipungut biaya serupiahpun. Paling-paling cuma perlu bayar parkir yang tak seberapa dibandingkan bila Dolaners harus bayar tiket masuk sekian puluh atau ratus ribu rupiah. Udah gratis, masih sehat, pula. Jadi, kenapa tak dimanfaatkan saja, Dolaners?