Mau Dolan Seru? Cobain ke 9 Coban Alami di Malang Ini

Dolaners suka treking melintasi medan yang menantang? Atau lebih suka jalan santai tanpa kesulitan hingga tiba di tujuan? Coban-coban di Malang punya keduanya. Ada yang kudu dilewati melalui tebing curam dan licin beberapa kilometer, ada pula yang jalannya sudah terlapis semen siap ditapaki saat terik panas maupun hujan. Tapi semua coban ini masih fresh from the forest, alami tanpa tambahan pengawet maupun pewarna.

1. Coban Sumber Pitu Tumpang

Coban Sumber Pitu ini berada di wilayah Tumpang, Kabupaten Malang. Dikenal juga dengan nama Coban Ringin Gantung karena ada pohon beringin yang akarnya mencengkeram tebing di satu sisi air terjun, tampak seakan dalam posisi tergantung.

Destinasi wisata alam ini memiliki dua lokasi air terjun terpisah sejauh kira-kira 150 meter. Sebelum sampai di area Sumber Pitu yang berupa tujuh sumber mata air, Dolaners akan disambut terlebih dahulu oleh satu aliran air terjun setinggi kira-kira 70 meter yang sering disebut Coban Tunggal. Sesampainya di Sumber Pitu, Dolaners bisa berenang dan bermain air yang bersih langsung dari sumber.

2. Coban Sewu

Coban Sewu dikenal juga dengan nama Coban Tumpak Sewu. Dualismenya tak hanya pada nama, tapi juga pada lokasi di mana air terjun ini berada. Karena tepat berada di perbatasan, Dolaners bisa menikmati keindahan air terjun ini dari wilayah Kabupaten Malang maupun Kabupaten Lumajang.

Coban Sewu berupa aliran tipis dari beberapa air terjun setinggi 120 meter. Sebagian besar sumber air dari seluruh aliran ini berasal dari Sungai Glidih yang berhulu di Gunung Semeru. Hanya saja, diperlukan perjuangan yang cukup berliku untuk meniti tebing bila Dolaners ingin mencapai area air terjunnya.

3. Coban Parang Tejo

Bila dirunut dari makna katanya, Coban Parang Tejo berarti air terjun tebing pelangi. Jika tiba di Coban Parang Tejo saat pagi cerah, Dolaners bisa mendapati bias pelangi di tebing ketika sinar matahari bertemu dengan percikan air terjunnya.

Air terjun yang mengalir lembut setinggi kurang lebih 100 meter ini sudah tampak dari jauh. Berada di lereng Gunung Butak yang masih masuk wilayah Kabupaten Malang, Coban Parang Tejo adalah cikal bakal Sungai Metro Kota Batu yang mengalir hingga ke Kabupaten Blitar.

4. Coban Siuk

Dolaners pingin melihat Coban Siuk? Dolaners bisa dapat gratis pemandangan Coban Sisir. Yup. Lokasi kedua air terjun ini memang berdekatan. Jadi sekali melewati pintu masuk, Dolaners bisa dapat dua coban sekaligus.

Kalau Coban Siuk adalah air terjun setinggi kira-kira 90 meter, Coban Sisir berupa aliran air yang lebih pendek, sekitar 12 meter saja. Fenomena air terjun yang menarik bukan, Dolaners?

5. Coban Jahe

Nama Coban Jahe konon berasal dari kata pejahe, yang berarti meninggalnya. Menurut cerita penduduk setempat, pada masa penjajahan Belanda dulu, banyak pejuang yang dibunuh dan meninggal, dalam bahasa Jawanya pejah, di area air terjun ini.

Sekarang tak tampak sisa-sisa pembantaian apapun di kawasan air terjun ini. Yang ada cuma keindahan Coban Jahe, tersimpan dalam rimbun hutan di sekitarnya. Tak hanya pemandangan, Dolaners juga bisa menikmati river tubing di Sungai Jahe. Coban Jahe bisa jadi destinasi berikutnya setelah Dolaners pulang dari menikmati sunrise Bromo di Pasuruan.

6. Coban Gedangan

Coban Gedangan dikenal juga dengan nama Coban Mbok Karimah atau Coban Nirwana. Berlokasi di Desa Gedangan, coban ini cukup hits dikalangan penyuka destinasi wisata alam yang masih belum banyak polesan.

Saking alaminya air terjun ini, Dolaners masih belum dikenakan tiket masuk hingga saat ini. Nama resmi air terjunnya juga masih belum dipastikan yang mana. Tertarik? Tapi kudu siap dengan medan jalan yang cukup menantang ya, Dolaners.

7. Coban Kodok

Sebenarnya ada dua lokasi air terjun di kawasan Coban Kodok, cuma dibedakan dengan angka, Coban Kodok 1 dan 2. Keduanya berjarak sekitar 400 meter saja, tapi jangan ditanya lagi bagaimana sulitnya medan yang harus dilalui. Bahkan sejak memarkir kendaraan, Dolaners sudah harus berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer.

Air terjun di Coban Kodok 1 setinggi 70 meter, sedangkan di Coban Kodok 2 setinggi 30 meter. Mirip sama Coban Siuk dan Coban Sisir ya, Dolaners? Saat ada dua air terjun berdekatan, air terjun yang lebih pendek sering disebut coban anakan oleh penduduk setempat.

8. Coban Rondo

Coban Rondo adalah destinasi wisata alam yang cukup populer. Tak hanya area air terjunnya, kawasan wisata ini sekarang menawarkan beragam kegiatan seru. Tapi tetap saja, tak ada perubahan pada area air terjunnya.

Fasilitas yang memadai membantu Dolaners mencapai area air terjun dengan lebih mudah, tak perlu treking melalui medan yang sulit. Tapi hat-hati ya, karena kawasan Coban Rondo ini masih alami, terkadang ada monyet yang berkeliaran di sekitar air terjun. Kawanan satwa ini cukup jinak, tidak menyerang, tapi bisa jadi lumayan mengagetkan.

9. Coban Cinde

Jangan sampai salah lokasi ya, Dolaners. Ada dua air terjun di destinasi wisata ini. Yang satu setinggi 50 meter, sementara air terjun yang satunya setinggi 30 meter dengan debit yang lebih deras. Nah, Coban Cinde adalah air terjun yang kedua.

Cinde berarti syal yang berkibar. Derasnya debit Coban Cinde hingga airnya terhempas seakan syal yang berkibar ditiup angin. Jangan lupa bawa ganti baju karena Dolaners pasti akan basah terkena syal yang berkibar, eh, air Coban Cinde yang menghempas.

Itulah coban-coban di Malang yang masih alami tanpa polesan apapun. Memang ada coban yang telah memiliki fasilitas memadai, tapi masih banyak lagi yang harus dicapai dengan melalui trek yang tak mudah. Dolaners pilih ke coban yang mana, nih?