Musim hujan telah tiba. Saat saat seperti ini enaknya memang membahas tentang jajanan yang pas di musum hujan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia memiliki keaneka ragaman kuliner yang tiada duanya. Mulai dari makanan berat hingga jajanan, semua dimiliki negeri kita tercinta ini. Hangat, berkuah, manis, gurih, pedas, Dolaners bisa memilih sesuai selera. Bahkan yang unik, di kala musim hujan tiba, ada loh macam macam jajanan yang semakin lezat untuk dinikmati. Mau tau jajanan cemilan apa saja itu? Ini dia jawabannya.
1. Hujan hujan makan yang berkuah enak nih. Bakso contohnya. Apalagi bareng sang kekasih hati
Bakso, memang merupakan sajian yang selalu diburu ketika musim hujan tiba. Sajian bola daging yang satu ini sangat umum dan banyak terdapat dimanapun di seluruh wilayah Indonesia. Meski memang bakso merupakan hidangan khas kota Malang yang ada di Jawa Timur. Kenikmatannya sungguh tiada duanya. Apalagi jika disantap ketika musim hujan seperti saat ini, hmmm… kenikmatan akan semakin bertambah berkali lipat. Mau bakso urat, bakso daging sapi, seafood, ayam ataupun bakso goreng semua sama sama enak. Apalagi kuahnya yang bening gurih dan ditambhakan sedikit sambal, akan semakin menggugah selera penikmatnya.
2. Semangkuk Sekoteng atau Wedang Ronde adalah teman setia yang bisa menemanimu kala sedang meratapi kenangan di musim hujan
Minuman hangat seolah menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi di kala musim hujan tiba. Minuman dengan campuran jahe dijamin menjadi pilihan yang pas, karena bermanfaat menghangatkan badan sekaligus dapat menjaga kebugaran tubuh. Minuman dengan jahe juga bisa menjadi obat tradisional tanpa efek samping bagi Dolaners yang mudah terserang penyakit flue. Sekoteng dan Wedang Ronde merupakan pilihan yang tepat dalam menyantap minuman jahe. Kedua minuman tersebut sebenarnya hampir serupa, karena jahe sebagai bahan utamanya, hanya saja yang membedakan adalah isianya. Jika Sekoteng berisi kacang hijau, potongan roti, kacang tanah yang disangrai serta mutiara cina. Lain halnya dengan komponen dalam semangkuk Wedang Ronde, yakni jahe dan ronde, yang merupakan berupa bulatan putih yang kenyal digigit yang berisi kacang tanah. Wedang ronde dilengkapi kolang-kaling serta mutiara cina. Kedua minuman ini, yakni Sekoteng dan Wedang Ronde sama sama berasal dan populer di wilayah Jawa Tengah.
3. Kehangatan Bajigur yang bisa menenangkan fikiranmu yang sedang gabut
Bajigur merupakan salah satu minuman khas yang dimiliki Indonesia. Minuman warisan Nusantara ini akan banyak Dolaners temukan ketika sedang berada di Jawa Barat, karena memang asalnya dari tanah pasundan tersebut. Namun di wilayah ibu kota Jakarta juga telah bisa Dolaners temukan. Bajigur sendiri adalah minuman hangat, bercita rasa manis khas gula jawa, berwarna kecoklatan dan terbuat dari campuran santan. Kebanyakan pedagang minuman Bajigur menjual segelas bajigur hangat dengan teman pelengkapnya seperti pisang rebus, kacang rebus, ubi rebus ataupun kue pisang berbungkus daun. Mereka menjajakan Bajigur secara tradisional dengan menggunakan gerobak dorong. Kini tak hanya Bajigur original, sudah ada Bajigur modifikasi rasa seperti yang terdapat di Bandung yakni Bajigur Durian.
4. Dari asal yang sederhana bisa menghadirkan Kembang Tahu yang bernilai cita rasa tinggi
Ada lagi yang unik dari jajanan khas Indonesia. Bernama, Kembang Tahu. Jajanan yang satu merupakan jajanan hangat berupa sari pati tahu yang diguyur dengan kuah jahe dan campuran gula aren. Kembang Tahu dipastikan dapat menghangatkan tubuh dan membuat rasa nyama pada perut penikmatnya. Jajanan unik yang satu ini bisa Dolaners temukan di daerah Pontianak maupun di wilayah Jawa Barat. Biasanya Kembang Tahu masih dijajakan secara tradisional oleh penjualnya denga cara keliling kampung. Tampilan yang dihadirkan dalam sajian semangkuk Kembang Tahu ini adalah berupa kembang tahu, kuah dan kadang-kadang ditambahi kacang tanah sangrai. Namun seiring berjalannya waktu, kini jajanan Kembang Tahu semakin dimodifikasi dengan tambahan taburan keju diatasnya.
5. Kesederhanaan tampilan Pisang Goreng, namun memiliki cita rasa kelezatan yang selalu membuat rindu
Siapa yang bisa mengelak kenikmatan menyantap pisang goreng dikala guyuran hujan jatuh? Tentu bisa Dolaners banyangkan sajian pisang goreng yang manis dan renyah yang masih hangat. Udah fix pasti ngiler ini (hehe). Di Indonesia sendiri sajian pisang goreng bisa Dolaners temukan dengan beragam rupa. Jika masyarakat Jawa pada umumnya menyantap pisang goreng seperti biasa dengan ditemani secangkir kopi maupun teh hangat, maka lain halnya dengan kebiasaan masyarakat Manado. Di Manado orang orang menyantap pisang goreng dengan dicocol bersama sambal dabu dabu maupun sambal roa. Ada juga versi lain dari pisang goreng yakni pisang bakar. Diolah dengan cara dipipihkan kemudian dibakar di atas arang hingga matang, lalu disiram dengan gula aren yang legit. Dan akhir akhir ini olaha pisang goreng kipas asal Kalimantan berhasil populer sebagai camilan di berbagai wilayah di Indonesia.
6. Mahalnya sejarah yang tersimpan di secangkir Bandrek dan Sarabba membuat rasanya lebih mewah
Jika masyarakat Sunda memiliki bajigur dan bandrek sebaga minuman yang mereka favoritekan, maka di kota Medan juga mempunnyai minuman khas yang sama yakni Bandrek. Minuman Bandrek yang ditemukan di daerah Medan ini memiliki kompisisi seperti jahe, gula merah, daun pandan, kayu manis sebagai bahan utamanya. Tak jarang juga ditambahkan cengkeh sebagai pelengkap rasa dan aroma. Selain sebagai minuman penghangat tubuh, Bandrek juga dipercaya dapat menambah stamina, terutama saat sedang menghadapi musim hujan. Dan ada satu lagi yang mirip dengan Bandrek bernama Sarabba.
Minuman khas wilayah Makassar ini memiliki komposisi berup jahe, gula aren, santan serta kuning telur. Dan yang unik, Sarabba juga dicampur dengan merica bubuk sebagai salah satu bahan pembuatannya. Minuman Sarabba ini dikabarkan cocok menjadi obat bagi penderita masuk angin.
7. Hayo udah tau belum kalo Indonesia punya jajanan Binte Biluhuta? Ayo cobain, sumpah ini banget!
Nah kali ini kita akan membahas jajanan dari kota Gorontalo. Hidangan khas Gorontalo yang satu ini berbentuk serupa dengan sup jagung. Bernama Binte Biluhuta. Yang membuat Binte Biluhuta semakin istimewa dalah campuran bumbu rempah asli Nusantara seperti belimbing sayur, kelapa, daun kemangi, daun bawang serta jeruk nipis lah yang membuatnya makin sedap. Tak lupa juga ditambahkan campuran udang segar sebagai pelengkapnya.
Kebanyakan masyarakat Gorontalo menyebut makanan yang satu ini dengan sebutan milu (jagung) siram. Makanan ini paling nikmat disantap selagi masih panas, dikala musim hujan. Binte Biluhuta masih tergolong makanan lokal, sehingga jika ingin menyantapnya Dolaners bisa mencari tempat makan yang khusus menyediakan masakan khas Gorontalo. Atau bisa jadi jika Dolaners ingin berlibur ke Gorontalo jangan lupa untuk mencicipinya.
8. Eit, jangan ngaku udah berkunjung ke tanah pasundan kalo belum nyobain Bir Pletok dan Uli Bakar. Tenang, bir yang ini aman kok, gak bahaya sama sekali
Bir Pletok, minuman yang satu ini buka sejenis bir yang memiliki alkohol dan dilarang loh ya! Bir yang ini merupakan minuman tradisional khas Betwai. Bir Pletok sendiri terbuat dari campuran jahe, serai juga kayu manis, karena itu lah rasa yang dihasilkan agak sedikit pedas dan disajikan hangat hangat. Warna Bir Pletok ini merah, hal ini karena efek dari secang, yakni campuran membuat minuman ini. Bir Pletok sangat cocok diminum saat sedang musim hujan, karena disebut sebut bisa untuk menghangatkan tubuh Dolaners. Sebagai teman Bir Pletok, Dolaners juga bisa menyantap Uli Bakar. Uli atau ketan ini tak hanya terkenal di kalangan masyarakat Betawi saja, melainkan di wilayah Jawa Barat, namanya juga sangat populer. Ketan yang telah dibakar, biasanya disajikan dengan aneka ragam cocolan seperti bumbu tauco ataupun saus kacang. Dan kini ada pula Uli Bakar dengan taburan keju dan coklat meses diatasnya.
9. Hayo jangan ngaku pecinta minuman teh kalo belum nyobain jenis teh yang satu ini, Teh Talua
Teh merupakan salah satu minuman yang memiliki jutaan ribu penggemar setia. Terdapat banyak aneka jenis minuman teh yang ada di Indonesia. Salah satunya yang unik adalah Teh Talua. Sudah pernah coba jenis minuman teh yang satu ini? Hawa dingin khas Bukittinggi, Sumatera Barat menjadikan minuman yang satu ini sangat populer dan digemari oleh kalangan masyarakatnya. Jangan lupa bagi Dolaners yang kebetulan sedang berkunjung ke Bukittinggi, sempatkanlah menikmati olahan minuman teh telur tersebut. Teh Talua memang merupakan olahan minuman yang terdiri campuran teh, kuning telur ayam kampung, dan tak lupa campuran kayu manis yang semakin menambah kekayaan cita rasanya yang khas. Kayu manis menjadikan minuman teh ini tak berasa amis sama sekali meskipun memakai campuran kuning telur, yang ada hanya aroma wangi khas kayu manis. Teh Taula memang sangat cocok sebagai teman dikala musim hujan tiba. Diminum selagi panas, dijamin akan membuat Dolaners merasakan kesegaran sejak tegukan pertama.
10. Ini dia Pempek Palembang, si gurih asem seger favorite pas lagi musim penghujan
Mau yang asem asem seger? Pempek Palembang jawabannya. Jika tidak saat musim hujan saha jajanan Pempek Palembang sudah enak disantap apalagi ketika musim hujan sedang tiba, bisa dipastikan kenikmatan yang Dolaners rasakan akan berlipat lipat. Sajian khas Sumatera Selatan yang satu ini adalah olahan dari ikan tenggiri yang dikukus, kemudian sebelum disantap harus digoreng terlebih dahulu. Cita rasa pempek yang gurih dan krenyes dipadukan dengan kuah cuka dan acar timun yang segar akan semakin membuat Dolaners bergoyang lidah. Pempek Palembang sendiri terdiri dari beragam sejis seperti pempek lenjer, kapal selam, addan, kulit, telur.
Bagaimana puas menikmati kelezatan jajanan khas Nusantara yang pas dinikmati ketika sedang musim hujan? Mangkannya jangan melulu makan makanan ala kebarat baratan deh! Indonesia, negeri kita tercinta masih punya segudang kuliner lezat lainnya yang patut untuk Dolaners cicipi. Jangan lupa juga selain dicicipi, juga dipelajari, kemudian dilestarikan dan dikembangkan deh! Kalo bukan kita, siapa lagi? Kalo bukan sekarang, kapan lagi?
