8 Kuliner yang Pas Dinikmati Saat Hujan Mengguyur Yogyakarta

Brrr… dingin-dingin karena hujan. Air mengguyur dari langit seakan tak berniat berhenti barang sejenak. Apa yang Dolaners lakukan? Udah sampai Yogyakarta, sayang kan kalau cuma berdiam di kamar gak kemana-mana gara-gara hujan? Jangan takut pilek, deh. Udah gak jaman! Yuk makan santapan enak berikut ini, atau angetin badan dengan minuman-minuman khas yang menyehatkan ini.

1. Hejas Bubur Jagung

Pernah makan bubur jagung? Emang sih, Dolaners bahkan bisa dapet bubur jagung di salah satu gerai fast food internasional di kota manapun, tapi bubur jagung punya Hejas di Yogyakarta ini beda, Dolaners.

Bubur Jagung Hejas punya kombinasi rasa manis dan gurih yang pas, enak dinikmati saat masih hangat, apalagi saat hujan turun rintik dan udara dingin seperti akhir-akhir ini. Tekstur bubur yang halus dikombinasikan dengan butiran jagung yang setengah ancur dan jenang mutiara. Pingin menikmatinya? Kedai Bubur Jagung Hejas ada di seberang GOR UNY, mudah banget ditemukan dengan warna kuning terang yang udah keliatan dari jauh. Tak hanya bubur jagung, kedai ini juga menyediakan bubur ketan item, bubur kacang ijo, dan bubur kombinasi.

2. Bakmi Jawa Mbah Mo

Yang paling enak dinikmati saat hujan di Yogyakarta adalah mie godok, atau mie rebus. Banyak juga yang menyebutnya dengan bakmi jawa karena tampilan dan rasanya yang khas. Memang ada banyak kedai yang menyajikan bakmi Jawa di daerah yang memang istimewa dalam segala hal ini, dan salah satunya adalah Bakmi Jawa Mbah Mo.

Kalau termasuk picky soal makanan, Dolaners pasti tahu apa yang istimewa dengan Bakmi Mbah Mo. Perpaduan gurih bumbunya pas, tingkat kematangan mie-nya juga pas, dengan kuah mie godok yang kental creamy karena kombinasi telur bebek, kuah kaldu, dan aneka bumbu. Kurang suka mie kuah? Dolaners bisa coba bakmi gorengnya yang kesat, tak basah dan berminyak seperti kebanyakan bakmi goreng.

3. Wedang Tahu Bu Kardi

Wedang tahu atau kembang tahu adalah menu hangat yang pas banget dinikmati saat hujan mengguyur. Dibuat dari saripati tahu kemudian disiram kuah jahe dan gula aren, wedang tahu tak hanya menghangatkan badan tapi juga bikin perut nyaman.

Nah, kalau mau tahu khasiatnya wedang tahu, Dolaners langsung saja ke kawasan Kranggan. Ada sebuah gerobak kecil di seberang gudeg Bu Djuminten yang menyediakan semangkuk wedang tahu hangat setiap pagi. Masih di Kota Yogyakarta, Dolaners tak perlu menerjang badai, jauh-jauh hujan-hujanan demi wedang tahunya Bu Kardi. Cobain dulu, biar tahu se-worth-it apa kuliner ini.

4. Jamu Ginggang

Jamu? Minum jamu? Wait, jangan keburu kabur dulu, Dolaners. Jamu Ginggang beda jauh dari kesan jamu tradisional yang pahit dan tidak menarik.

Racikan Jamu Ginggang pertama kali dibuat pada tahun 1925, pada masa pemerintahan Sri Pakualam VI. Pengelola Jamu Jinggam saat ini sudah generasi ke-5 keluarga Bilowo, sang abdi dalem Sri Pakualam VI. Kebayang bagaimana jamu ini berkembang dan bertahan selama sekian tahun? Tentu beda lah, dari rasa jamu yang bikin Dolaners gak pingin njamu lagi. Cobain yang enteng-enteng dulu seperti beras kencur, temulawak, atau kunir asemnya. Kalau terasa oke, baru deh, coba racikan jamu-jamu yang lain.

5. Warung Bajigur & Bandrek Budhe Warsi

Bajigur sama bandrek emang minuman penghangat badan yang khas dari Jawa Barat, tapi bukan berarti di Yogyakarta gak ada, ya! Kalau pingin menikmati segelas bajigur atau bandrek, warungnya Budhe Warsi yang sanggup memberikan rasa mantap.

Lokasinya mudah ditemukan, berada di pusat kota, tepatnya di alun-alun utara Yogyakarta. Warung Budhe Warsi ini tak hanya menghidangkan bajigur dan bandrek, tapi juga minuman rempah yang lain seperti kopi bandrek, bandrek susu, teh bandrek, bajigur tape, dan berbagai kombinasi yang lain. Memang minuman-minuman rempah ini diyakini tak hanya menghangatkan badan saat musim hujan, tapi juga meningkatkan stamina. Rasanya juga sedap.

6. Soto Kadipiro

Gak cukup minum? Makan, yuk! Gimana kalau makan soto? Bukan sembarang soto, tapi soto enak di Yogyakarta, ya Soto Kadipiro.

Soto Kadipiro sudah dinikmati warga Yogyakarta sejak tahun 1921. Udah lama banget, kan? Sekarang udah banyak cabang Soto Kadipiro ini, tapi kalau Dolaners picky banget soal makanan, sebaiknya ke warung aslinya di Jalan Wates. Sstt… Sebenarnya, Soto Kadipiro di manapun cabangnya juga sama-sama enak, kok. Jadi jika tak masalah, samperin aja ke warung cabangnya yang terdekat.

7. Bakso Idolaku Pak Tikno

Bakso hanya ada di Malang? Eits, jangan salah, di Yogyakarta juga ada. Dan tentu, tak kalah enak. Apalagi, kalau Dolaners makannya di Bakso Idolaku Pak Tikno.

Dengan semangkuk bakso sedap yang hangat, hujan sederas apapun gak bakalan bikin muram. Yang bikin nagih dari bakso di kedai Pak Tikno ini adalah iga sapi yang turut berenang dalam kuah bersama dengan bakso-bakso yang lain. Tak hanya bakso, kedai ini juga menyajikan mie ayam. Tinggal pilih deh, Dolaners.

8. Sate Petir Pak Nano

Kuliner Yogyakarta memang terkenal akan rasa manisnya yang kuat. Tapi kan kurang sreg gitu, kalau pas dingin-dingin hujan, makan yang manis-manis. Paling cocok dengan suasana dingin hujan kan, rasa pedas. Setuju, Dolaners?

Gak usah pusing nyari menu pedas di Yogyakarta, Dolaners. Coba dulu Sate Petir Pak Nano. Pak Nano sanggup meracik rasa sate yang beda, dengan rasa pedas yang mendominasi. Masih bisa dipesan pula, Dolaners mau rasa pedasnya seberapa. Tak hanya sate, Pak Nano juga menyediakan tongseng. Sesuai selera deh, Dolaners mau yang mana. Tapi yang jelas, kombo daging kambing sama cabe bakal bikin Dolaners setrong mernerjang hujan. Mau buktiin?

Jadi, jangan surut semangat gara-gara hujan. Masih bisa seru-seruan kok! Mau makanan, mau minuman, Yogyakarta punya semua yang bikin hari-hari Dolaners di sini istimewa. Kalau belum berani coba yang baru, santap saja yang sudah familiar. Mie, misalnya. Tapi kalau mau lebih seru, coba deh kuliner-kuliner yang belum familiar di lidah. Enjoy!!