8 Mie Ayam Enak, Pas buat Jajan Kenyang saat Hujan di Yogyakarta

Lagi musim penghujan begini, enaknya makan kenyang, tapi bukan nasi. Mie ayam? Yess! Mie ayam selalu di hati, di manapun berada. Rasa kaldunya, topping yang beragam, dan bisa dipesan ukurannya sesuai kondisi perut. Yang jelas, jajanan berat ini bikin cukup kenyang, menghangatkan badan saat hujan mengguyur tiada henti di Yogyakarta.

1. Mie Ayam Depan Hotel Santika

Mie ayam ini emang berlokasi persis di sebrang Hotel Santika Yogyakarta. Biar mudah diingat orang, ya udah deh, dikasih nama Mie Ayam Depan Hotel Santika sama ownernya. Soo simple ya, Dolaners! Sesederhana lokasinya yang menempati trotoar dan beratap tenda, tapi jangan ditanya gimana populernya mie ayam ini di Yogyakarta.

Menu mie ayam di kedai ini dihidangkan dengan cincangan daging ayam, dengan kuah dan pangsit basah terpisah di mangkuk berbeda. Perpaduan mie yang gurih lembut dan daging ayam yang manis bener-bener pas di mulut. Pangsit basahnya juga terasa lembut digigit. Tak heran bila pangsit ini bisa ludes hingga 300 mangkok sehari.

2. Mie Ayam Bu Tumini Sari Rasa Jati Ayu

Mau tahu seperti apa rasa favorit mie ayam di Yogyakarta? Cobain Mie Ayam Bu Tumini Sari Rasa Jati Ayu. Reputasinya tak hanya nJawani, khas bercitarasa Jawa, tapi juga konon katanya terenak seAsia Tenggara.

Mie ayam jumbo, mie ekstra ayam, mie ekstra sawi, dan mie ayam ceker adalah menu-menu mie ayam andalan kedai yang berlokasi di sebelah utara Terminal Giwangan ini. Mie Ayam Bu Tumini terkenal dengan topping ayamnya yang gak pelit. Apalagi cekernya yang empuuuk banget. Kuah kaldunya juga terkenal kental dan gurih. Pantesan lah, kalau sehari mie ayam ini bisa laku sampai 700 mangkok. Banyak buangett!

3. Mie Ayam Tunggal Rasa “Kotabaru”

Ciri khas Mie Ayam Tunggal Rasa adalah mangkuk pangsitnya yang kriuk dan mie-nya yang berwarna hijau. Ups, jangan mikirin Hulk saat makan mie ayam ini ya, Dolaners.

Kalau Dolaners kurang tertarik dengan best selling-nya Mie Ayam Tunggal Rasa yang berwarna hijau ini, masih bisa pesan mie ayam biasa. Semangkuk mie ayam yang dihidangkan di kedai sederhana ini terdiri dari potongan ayam, bakso, sawi hijau, pangsit kering, pangsit basah, dan tentunya mie hijau atau mie putih biasa.

4. Mie Ayam Goreng Mekaton, Seyegan

Gak suka mie kuah? Ini yang pas buat Dolaners, Mie Ayam Goreng Mekaton. Lokasinya emang gak persis di pusat Kota Yogyakarta, tapi gampang ditemukan, kok. Dolaners tanya saja sama warga sekitar, pasti dapat jawaban memuaskan. Atau, cari saja kedai mie ayam berukuran kecil di Pasar Sri Katon, dan pembelinya sampai antri berdiri menunggu meja kosong. Kemungkinan besar, Dolaners sudah menemukan Mie Ayam Goreng Mekaton.

Sampai ngantri gitu? Emang istimewa, sih. Mie yang dihidangkan di kedai ini dibuat sendiri di rumah, dari adonan tepung terigu dan telur bebek. Hasilnya, mie ayam di Seyegan ini lebih besar, dan tercecap rasa lada serta manis yang samar. Topping ayamnya juga nyaris terasa seperti ayam panggang, dan Dolaners bisa tambah atau ganti topping dengan ceker yang gak kalah enak. Jangan lupakan acar timun dan irisan sawinya, ya!

5. Mie Ayam Sendowo Pak Wiyono

Sudah bosan sama topping ayam, bakso, atau ceker? Saatnya Dolaners coba Mie Ayam Sendowo. Mie ayam yang satu ini menawarkan topping kriuk, tapi bukan pangsit.

Topping kriuk mie ayamnya Pak Wiyono ini berasal dari bakso goreng, yang bersanding gurih dengan daging ayam. Saking besarnya porsi mie ayam ini, bila Dolaners kurang hati-hati saat mengaduk, toppingnya bisa tumpah dan berserakan di meja. Sayang loh, kalau udah begitu.

6. Mie Ayam Asli Bandung 59

Mengusung nama kota asalnya, mie ayam ini eksis dan hits juga di Yogyakarta. Survivor kan, Dolaners? Jadi, rasanya juga tentu juara.

Mie ayam di kawasan Beskalan ini tersaji dalam beberapa varian berbeda, misalnya mie ayam asin pedas, mie ayam manis pedas, mie ayam manis, dan mie ayam asin. Bingung mau pilih yang mana? Cobain rasa dominan yang Dolaners suka, aja.  Mungkin karena mengakomodasi perbedaan selera yang khas Jawa Barat dan Jawa Tengah, ya. Jadi rasa pedas dan manisnya beneran nendang. Jangan lupa tambah kerupuk oncomnya.

7. Mie Ayam Grabyas Red Door

Pernah dengar mie setan di Malang? Nah, sepertinya Mi Ayam Grabyas Red Door ini sejenis mie setan, sama-sama suka buka kedai disaat orang-orang mulai tidur nyenyak. Tapi, ternyata pembelinya sudah ngantri duluan bahkan sejak satu jam sebelum kedai di seberang pintu selatan Hotel Inna Garuda ini buka.

Sampai segitunya, apa sih yang istimewa dari mie ayam ini? Topping grabyasnya, Dolaners. Grabyas adalah kulit ayam yang telah digoreng garing, kemudian dicacah kasar. Saat grabyas ini sampai di mulut, tentu akan muncul sensasi kriuk disela empuknya mie. Cobain juga minuman favorit di kedai ini, es jennifer. Minuman ini dibuat dari perasan jeruk nipis, ditambah sirup dan es. Hmm… segar juga saat bersanding mie ayam dan disantap malam-malam ditengah udara Yogyakarta.

8. Mie Ayam Bangka Pak Apo

Dari Bangka, Pak Apo jauh-jauh memperkenalkan citarasa mie ayamnya ke Yogyakarta. Dan sukses besar! Mie ayam dengan topping tauge rebus ini laris manis di kota gudeg.

Perpaduan daging ayam dan sayuran bisa jadi alternatif asupan gizi yang lengkap. Kalau bosan dengan mie biasa, Dolaners bisa pesan kwetiaw ayam. Kalau lagi lapar, pesanlah mie ayam ukuran jumbo sehingga Dolaners keluar dari kedai Pak Apo dengan suasana hati riang karena perut kenyang.

Tak hanya gudeg, Yogyakarta juga punya mie ayam yang enak-enak. Dan semuanya berbeda! Dolaners tinggal pilih deh, suka yang mana.